Laba Bersih Bank Jago Melejit 154 Persen, Ternyata Ini Jurus Rahasianya

Bank Jago.
Sumber :
  • Dokumentasi Bank Jago.

Jakarta, VIVA – Sepanjang semester I-2025, PT Bank Jago Tbk kembali mencatatkan kinerja yang positif.

Bank Jago Rilis Kinerja Kuartal I 2025, Laba Bersih Naik 178 Persen

Perseroan mengaku berhasil menjaga konsistensi pertumbuhan bisnis, baik dari sisi jumlah nasabah, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), serta penyaluran kredit.

Per Juni 2025, total nasabah Bank Jago mencapai 17,2 juta, termasuk 13,7 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah.

Raup Bonus Saldo hingga Rp500 Ribu di Bank Jago, Begini Caranya!

Jumlah pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah bertambah lebih dari 3 juta dibandingkan posisi yang sama tahun lalu yang sebanyak 10 juta nasabah.

Pertambahan jumlah nasabah funding sejalan dengan penghimpunan DPK Bank Jago yang mencapai Rp22,4 triliun sampai dengan akhir Juni 2025.

Cara Dapat Bonus Saldo hingga Rp500 Ribu dari Bank Jago, Berlaku sampai 31 Desember 2025!

Pencapaian ini meningkat 51 persen dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp14,8 triliun.

“Mengamati potensi risiko dari situasi perekonomian yang penuh tantangan serta mencermati peluang yang ada, kami berhasil menjaga momentum kuat pertumbuhan bisnis dan membangun kepercayaan nasabah terhadap produk dan layanan kami,” kata Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, dalam keterangan resminya, Kamis, 24 Juli 2025.

Dari sisi pembiayaan Bank Jago berhasil membukukan kredit sebesar Rp21,4 triliun sampai dengan akhir Juni 2025 atau tumbuh 37 persen dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2024 sebesar Rp15,7 triliun.

Dalam penyaluran kredit Bank Jago tetap mengandalkan strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.

Namun, mencermati kebutuhan nasabah akan pembiayaan yang masih besar, Bank Jago juga telah menawarkan pinjaman langsung berbasis aplikasi.

Seluruh penyaluran kredit yang dilakukan Bank Jago dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang rendah di level 0,3 persen atau di bawah rata-rata NPL perbankan nasional.

Pertumbuhan kredit mendorong naik aset Bank Jago menjadi Rp32,4 triliun atau tumbuh 34 persen dari nilai aset per akhir semester I-2024 yang sebesar Rp24,2 triliun.

Dengan kombinasi antara pertumbuhan DPK dan kredit yang positif, Bank Jago berhasil membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp127 milliar atau meningkat 154 persen dari perolehan semester I-2024 yang sebesar Rp50 miliar.

Rasio kredit terhadap DPK atau loan-to-deposit ratio (LDR) berada pada 96 persen, mencerminkan tingkat likuiditas yang sehat.

Likuiditas didukung dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 35,9 persen, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

“Pencapaian ini terus memotivasi kami untuk senantiasa berinovasi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital sehingga dapat memberikan pelayanan nasabah yang lebih baik dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan,” tutur Arief.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya