Dibuka di Zona Hijau, IHSG Dibayangi Koreksi Jelang Deadline Tarif AS
- VIVA
Jakarta, VIVA – IHSG dibuka menguat 60 poin atau 0,81 persen di level 7.545 pada pembukaan perdagangan Jumat, 1 Agustus 2025.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman memprediksi, IHSG berpotensi terkoreksi pada perdagangan hari ini.
"IHSG masih terbuka peluang koreksi mendekati deadline tarif AS ke banyak negara, kecuali China," kata Fanny dalam riset hariannya, Jumat, 1 Agustus 2025.
Ilustrasi papan saham IHSG.
- VIVA/Muhamad Solihin
Bursa Asia bervariasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Kamis kemarin. Di Jepang, Indeks Nikkei 225 menguat 1,02 persen dan Indeks Topix naik 0,78 persen.
Sedangkan, Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 1,60 persen, Indeks Shanghai Composite turun 1,18 persen, dan Indeks ASX 200 Australia melemah 0,15 persen.
Sementara di Korea Selatan, Indeks Kospi turun 0,28 persen dan Indeks Kosdaq naik 0,20 persen. Di sisi lain, Indeks FTSE Straits Times melemah 0,86 persen dan Indeks FTSE Malay KLCI turun 0,74 persen.
Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Perdagangan di pasar Asia-Pasifik tersebut disebabkan karena investor menilai keputusan AS mengenakan tarif 15 persen kepada Korea Selatan, dan mencermati keputusan Bank of Japan (BOJ).
Dimana, BOJ memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0,5 persen, setelah pertemuan kebijakan selama dua hari dan menaikkan proyeksi inflasi lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Hal tersebut merupakan sebuah sinyal bahwa bank sentral semakin dekat pada kemungkinan kenaikan suku bunga. Meski demikian, BOJ tetap menyampaikan kehati-hatian terkait dampak kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump terhadap perekonomian.
"Support IHSG berada di level 7.380-7.430 sementara resist IHSG di rentang 7.530-7.600," ujarnya.