Badai PHK 2025 Menggila, Ternyata AI Bukan Satu-satunya Biang Kerok

Ilustrasi stres kerja.
Sumber :

3. Kebijakan Tarif Global Bikin Biaya Operasional Membengkak

Bill Gates Bongkar 3 Profesi yang Mustahil Digantikan AI

Kebijakan tarif global dari pemerintahan Trump juga ikut berkontribusi pada badai PHK. Di sektor ritel dan otomotif, lonjakan biaya bahan baku serta gangguan rantai pasok membuat perusahaan kesulitan menjaga keuntungan. Di sektor ritel saja, lebih dari 80.000 pekerja terkena PHK akibat kombinasi tekanan inflasi, tarif impor, dan ketidakpastian ekonomi.

4. Tekanan Ekonomi dan Biaya Operasional yang Kian Berat

Raksasa Otomotif Bakal PHK Massal 3.000 Karyawan, Sinyal Krisis di Depan Mata?

Naiknya harga bahan baku, biaya energi, serta beban operasional lainnya membuat banyak perusahaan kesulitan menjaga keseimbangan neraca keuangan. Banyak organisasi, terutama nonprofit dan usaha kecil, tak mampu bertahan tanpa bantuan pemerintah atau investor.

Hal serupa terjadi di Indonesia. Dalam laporan triwulan Kemenaker, disebutkan bahwa UMKM menjadi sektor paling rentan terhadap fluktuasi ekonomi. Banyak usaha kecil yang terpaksa merumahkan karyawan karena tidak mampu membayar gaji secara berkelanjutan.

Belajar dari Lucy Guo, Wanita Terkaya di Dunia yang Berhasil Singkirkan Posisi Taylor Swift

5. PHK Besar, Tapi Masih Ada Peluang di Sektor Tertentu

Di tengah badai PHK, sejumlah sektor justru tetap membuka peluang kerja. Di AS, sektor hiburan dan pariwisata mengalami rebound pasca pandemi, dan menyumbang sepertiga dari total rencana perekrutan tahun ini. Sektor asuransi dan otomotif juga mencatatkan rencana rekrutmen yang cukup menjanjikan.

Meski AI sering dituding sebagai biang keladi hilangnya pekerjaan, kenyataannya lebih kompleks. Kebijakan pemerintah, ekonomi global, serta tekanan operasional memiliki peran besar dalam gelombang PHK yang terjadi.

Bagi pekerja, penting untuk terus meningkatkan keterampilan dan adaptif terhadap perubahan. Profesi yang berkaitan dengan kreativitas, kepemimpinan, dan layanan manusia masih sangat dibutuhkan, dan cenderung lebih tahan terhadap disrupsi AI.

Tak hanya itu, work-life balance dan ketahanan mental juga kini menjadi nilai penting dalam memilih profesi ke depan. Dunia kerja sedang berubah cepat, dan siapa yang bisa beradaptasi akan lebih siap menghadapi masa depan.

Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah.

Indosat Bawa AI Masuk ke Dunia Ritel

Indosat bawa AI masuk ke dunia ritel.

img_title
VIVA.co.id
8 Oktober 2025