Hasil Blokir Rekening 'Nganggur', PPATK: Transaksi Deposit Judol Anjlok Drastis

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana (tengah) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 13 Januari 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, membeberkan hasil dari upaya pihaknya menghentikan sementara transaksi rekening-rekening 'dormant' alias rekening nganggur beberapa waktu lalu.

Polisi Membantah! Pelapor Pemain Judol di Jogja Bukan Bandar

Dia mengklaim, telah terjadi tren penurunan transaksi deposit judi online (judol), setelah dilakukan langkah pemblokiran oleh PPATK terhadap rekening-rekening dormant tersebut.

Bahkan menurut data PPATK, Ivan menyebut jika deposit judol yang sebelumnya menyentuh hingga ke angka Rp 5 triliun, anjlok drastis menjadi hanya Rp 1 triliun ketika pemblokiran rekening dilakukan pada Mei 2025.

PPATK Ungkap 2.115 Rekening Dormant di Instansi Pemerintah Senilai Rp 500 Miliar Lebih

"Ketika (rekening) dormant kita bekukan, deposit judol langsung nyungsep sampai minus 70 persen. Dari Rp 5 triliun lebih menjadi hanya Rp 1 triliunan lebih," kata Ivan di kantor PPATK, kawasan Juanda, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Agustus 2025.

Bareskrim tetapkan tersangka TPPU Hotel Aruss hasil judol

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa
Heboh Pemain Judol Ditangkap usai 'Akali' Bandar, Polda DIY: Semua Pihak Terlibat Bakal Ditindak

Karenanya, alih-alih ingin menyusahkan masyarakat atau para nasabah dengan pemblokiran rekening dormant itu, Ivan menegaskan bahwa langkah ini bertujuan melindungi masyarakat dari modus-modus tindak pidana pencucian uang, seperti misalnya penxuroan serta jual-beli rekening bank.

"Dan ini kan semua hasilnya positif. Sesuai Asta Cita dan Indonesia Emas beneran," ujarnya.

Pemblokiran rekening-rekening dormant itu diakui Ivan telah berhasil memangkas sedemikian banyak transaksi aliran dana di bisnis judi online. Sehingga, hal ini juga turut memberikan kontribusi terhadap upaya-upaya memberantas praktik judi online tersebut.

"Sehingga dia (pertumbuhan judol) menjadi sangat rendah, jatuh dari posisi 33 juta kali deposit (April) menjadi hanya sekitar 7 juta kali deposit (Mei)," ujarnya.

Ilustrasi Judi Online

Photo :
  • Pexels.com

Sebagai informasi, data PPATK menyebut bahwa frekuensi transaksi deposit judol telah menembus angka 15,82 juta transaksi pada Maret 2025, dan melonjak hingga menjadi 33,23 juta transaksi pada April 2025.

Setelah langkah penghentian sementara rekening dormant per 16 Mei 2025, frekuensi transaksi deposit judol langsung anjlok menjadi 7,32 juta transaksi di sepanjang Mei 2025 dan berlanjut menjadi 2,79 juta transaksi di bulan Juni 2025.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya