Jalin Komunikasi Tripartit, Menaker Gelar Pelatihan Hubungan Industrial Pancasila

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menaker Yassierli Raker dengan Komisi IX DPR
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli mengatakan, pelatihan sumber daya manusia (SDM) berbasis Hubungan Industrial Pancasila (HIP), bertujuan untuk mencetak individual yang kompeten.

Sorakan Massa Pecah! Ketua DPRD Wonosobo Keliru Saat Bacakan Pancasila

"Tujuan utama pelatihan ini adalah mencetak kader-kader yang kompeten dalam memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip HIP di perusahaan," kata Yassierli dalam keterangannya, Rabu, 3 September 2025.

Jakarta, Selain itu, upaya ini juga bertujuan memperkuat hubungan kerja yang harmonis, dengan fokus pada nilai-nilai Pancasila, asas kekeluargaan, gotong royong, dan musyawarah-mufakat.

Dari Regulasi hingga Kompetensi, Menaker Blak-blakan PR Pemerintah dan Serikat Buruh

Menaker juga berharap pelatihan HIP akan bisa menjembatani komunikasi antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah (tripartit), serta mendorong dialog sosial yang sehat untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan bersama.

Yassierli menekankan, hal ini juga sejalan dengan Gerakan Produktivitas Nasional (GPN) yang diinisiasi oleh Kemenaker, sebagai kunci mencapai kemajuan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Prabowo Pamer Kompilasi Pidato Presiden RI Soal Pancasila, dari Soekarno hingga Jokowi

"Para kader yang terlatih dapat memahami asas-asas, prinsip-prinsip dan nilai-nilai Pancasila, akan menjadi ujung tombak dalam menciptakan hubungan kerja yang produktif," ujar Yassierli.

Dia menjelaskan, dalam pelatihan ini peserta akan mempelajari dan mendiskusikan berbagai aspek tentang hubungan industrial, termasuk pengelolaan konflik, menciptakan dialog sosial, negosiasi yang lebih efektif, dan penguatan posisi kerja dalam kerangka kerja yang berkelanjutan.

"Saya berharap peserta pelatihan HIP mampu menyerap nilai-nilai industrial berbasis Pancasila, menguasai keterampilan dialog sosial, dan memiliki kemampuan untuk menginisiasi program-program produktivitas di lingkungan kerja masing-masing," ujarnya.

Senada, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI-JSK) Kemenaker, Indah Anggoro Putri mengatakan, melalui hubungan industrial yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila, GPN dapat diwujudkan secara optimal sehingga mampu meningkatkan daya saing, memperluas lapangan kerja, dan menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi kemajuan lndonesia.

"Peserta pelatihan kader angkatan empat dan lima dalam rangka GPN diikuti 200 orang. Terdiri atas 40 orang unsur pemerintah; 80 orang unsur pengusaha; dan unsur serikat pekerja/serikat buruh 80 orang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya