Saleh Husin Pede Reshuffle Kabinet Suntikan Energi Baru ke Sektor Riil
- Dok. Kadin
Jakarta, VIVA – Wakil Ketua Umum (Waketum) Kadin Perindustrian Saleh Husin optimistis reshuffle yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto membawa energi baru terhadap kebijakan makro hingga sektor riil di Indonesia.
Dia mengatakan, dengan ditunjuknya Pak Purbaya Yudhi Sadewa menjadi menteri keuangan yang baru, diharapkan akan ada penajaman prioritas dalam menjaga stabilitas makro
"Kami optimistis reshuffle ini dapat membawa energi baru dan memperkuat koordinasi kebijakan fiskal dengan kebijakan sektor riil. Sekaligus memberikan ruang lebih luas bagi pertumbuhan industri dan penciptaan lapangan kerja," ujar Saleh Husin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa,9 september 2025.
Dia mengatakan, dunia Industri yang tergabung dalam Kadin bidang Perindustrian memandang pergantian menkeu sebagai bagian dari dinamika politik dan kebutuhan penyesuaian strategi pemerintah dalam menjawab tantangan ekonomi nasional maupun global. Dan pergantian kabinet merupakan hak prerogatif Presiden.
"Selama transisi ini, yang terpenting adalah konsistensi arah kebijakan fiskal dan keberlanjutan program yang sudah berjalan, agar dunia usaha tidak menghadapi ketidakpastian yang berlebihan," kata Saleh.
Lebih lanjut dia menjelaskan, reformasi struktural yang paling mendesak adalah perbaikan sistem perpajakan agar lebih adil, sederhana, dan mendorong kepatuhan sukarela.
Menteri Perindustrian periode 2014-2016, Saleh Husin.
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Selain itu, efisiensi belanja negara perlu diperkuat dengan fokus pada belanja produktif, terutama untuk infrastruktur, pendidikan vokasi, dan riset industri. Reformasi birokrasi dalam pengelolaan APBN juga penting untuk memastikan kebijakan lebih responsif terhadap kebutuhan dunia usaha.
Dia pun menyampaikan bahwa dunia industri berharap adanya kebijakan fiskal yang lebih pro-pertumbuhan dengan mendorong insentif bagi industri pengolahan, baik melalui keringanan pajak, pembiayaan yang lebih terjangkau, maupun stimulus investasi. Selain itu, harmonisasi tarif dan bea masuk juga perlu ditata agar industri dalam negeri lebih kompetitif.
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa
- Biro Pers Sekretariat Presiden
"Saya kira Pak Purbaya dapat melakukan komunikasi yang terbuka, rutin, dan berbasis data sangat diperlukan. Forum dialog antara Kementerian Keuangan dengan asosiasi pelaku industri dalam hal ini baik Kadin maupun Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) harus diperkuat sehingga aspirasi dunia usaha dapat menjadi pertimbangan dalam perumusan kebijakan," ujarnya.
Dengan demikian, setiap kebijakan fiskal yang diambil dapat lebih tepat sasaran, mengurangi potensi distorsi, dan meningkatkan kepercayaan pelaku industri.