4 Koin Kripto Ini Harganya Lebih Murah dari Gorengan tapi Berpotensi Cuan Besar, Ada Bitcoin Jepang
- Al Jazeera
Jakarta, VIVA – Pasar aset kripto kembali ramai dengan perbincangan soal aset berharga super murah. Dengan harga hanya pecahan Rupiah, sejumlah koin altcoin dianggap punya peluang cuan besar di 2025.
Meski tergolong spekulatif, minat investor ritel meningkat karena akses modal kecil bisa membuka peluang profit yang tidak kalah dengan aset premium seperti Bitcoin atau Ethereum.
Berikut 4 koin kripto murah yang sedang dilirik trader, seperti dikutip dari Indodax, Senin, 22 September 2025:
1. BONK (Bonk)
Ini merupakan salah satu memecoin berbasis ekosistem Solana yang belakangan mencuri perhatian. Setelah reli cepat di 2024, BONK kini bergerak sideways dengan kecenderungan konsolidasi.
- Harga saat ini: US$0.00002 (sekitar Rp0,24).
- Kapitalisasi pasar: US$1,96 miliar.
- Volume 24 jam: US$372 juta.
Meski harga super murah, ekosistem BONK masih aktif dengan komunitas yang solid. Trader menilai fase konsolidasi ini bisa menjadi jembatan menuju reli baru bila pasar altcoin semakin panas.
2. BTT (BitTorrent)
BitTorrent (BTT) termasuk koin lama yang masih bertahan dengan basis pengguna besar. Sebagai proyek yang terhubung dengan jaringan file sharing, BTT punya utilitas nyata dalam ekosistem Web3.
- Harga saat ini: US$0.0000006 (sekitar Rp0,01).
- Kapitalisasi pasar: US$642 juta.
- Supply beredar: 990 triliun token.
Meskipun bergerak di harga sangat rendah, BTT masih dianggap undervalued oleh sebagian analis. Lonjakan aktivitas jaringan atau integrasi baru bisa menjadi pemicu reli berikutnya.
3. FLR (Flare)
Flare (FLR) menonjol sebagai blockchain dengan fokus pada interoperabilitas, memungkinkan jaringan berbeda untuk terhubung dengan lebih mudah. Setelah penurunan di 2024, FLR mulai menunjukkan tanda-tanda konsolidasi.
- Harga saat ini: US$0.02346 (sekitar Rp406).
- Kapitalisasi pasar: US$1,73 miliar.
- Volume 24 jam: US$7,92 juta.
Dengan fokus pada konektivitas lintas chain, FLR masih dipandang punya peluang jangka panjang, terutama bila tren interoperabilitas semakin kuat di ekosistem Web3.
4. JASMY (JasmyCoin)
JasmyCoin (JASMY) sering disebut sebagai “Bitcoin Jepang” karena berasal dari proyek blockchain berbasis data di negeri Sakura. Saat ini JASMY bergerak di fase konsolidasi setelah tren penurunan.
- Harga saat ini: US$0.01419 (sekitar Rp235).
- Kapitalisasi pasar: US$701 juta.
- Supply beredar: 50 miliar token.
Dengan dukungan perusahaan teknologi Jepang, JASMY masih memiliki daya tarik sebagai token utilitas yang fokus pada keamanan data. Potensinya kerap dikaitkan dengan proyek Web3 Jepang yang terus berkembang.