Periode Tanam Bisa 3 Kali Setahun Usai Cetak Sawah Rakyat Lahan Tidur di Kalteng
Jakarta, VIVA – Para petani di Kalimantan Tengah mengungkapkan manfaat adanya program cetak sawah rakyat (CSR) yang berjalan saat ini memiliki dampak positif terhadap roda ekonomi dan juga kesejahteraan petani. Karena itu, percepatan pengerjaannya lahan bukaan baru tersebut didukung penuh.
Ketua Kelompok Tani Penyang Karohey, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Himbarni (46) mengatakan, manfaat CSR sangat dirasakan terutama pada hitung-hitungan bagi hasil yang jauh lebih besar dibanding garapan lahan sebelumnya.
Program cetak sawah, kata Himbarni, telah membawa perubahan besar khususnya pada hasil panen dan keuntungan secara keseluruhan. Sebagai contoh, dia mengatakan indeks pertanaman 1 kali kini bertambah menjadi 2 kali dalam setahun.
“Bahkan saat ini sedang berupaya menjadi 3 kali dalam setahun. Ini bukti nyata di mana lahan tidur bisa diolah menjadi lumbung ekonomi bagi kami,” ujar Himbarni, dikutip dari keterangannya, Selasa 30 September 2025.
Menurut Himbarni, pemerintah bukan sekedar menyediakan lahan namun lebih dari itu juga melakukan pendampingan hingga memberikan berbagai bantuan. Di antara yang paling bermanfaat adalah penggunaan mekanisasi alsintan dan juga bantuan benih maupun pupuk.
Cetak Sawah Rakyat.
- Dokumentasi Kementan.
“Setelah lahan digarap kami juga dibantu dalam mengakses bantuan seperti alsintan, pupuk dan juga benih. Kemudian dari sisi teknis kami juga diberikan pemahaman dan juga pendampingan secara intens,” katanya.
Senada dengan Himbarni, Mansyah (41), Petani asal Kelurahan Bereng, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau mengatakan bahwa program CSR merupakan program yang selama ini diharapkan masyarkat. Ia mengatakan selama ini tidak bisa membuka lahan sendiri karena memiliki keterbatasan.
“Tapi cetak sawah ini hadir sebagai solusinya, makanya kami menyambut baik dan 100 persen kami dukung supaya ke depan asta cita Pak Presiden Prabowo Subianto bisa terwujud,” katanya.
Mansyah menyambut baik program cetak sawah terus dilakukan pemerintah, di mana pendapatan Rata-rata hasil produksi mampu mencukupi kebutuhan keluarga hingga urusan dapur dan Anak-anak sekolah.
“Saya bisa memenuhi semua kebutuhan rumah tangga hanya dari menggarap lahan cetak sawah. Ini program luar biasa yang harus dilanjutkan untuk kepentingan yang lebih besar. Para petani berharap program ini diperluas dan dikembangkan ke seluruh wilayah sehingga Kalimantan Tengah menjadi salah satu provinsi lumbung padi nasional di masa depan,” katanya.