Bursa Asia Kinclong Susul Reli Indeks Teknologi di Wall Street, Shutdown AS Masih Hantui Pasar
- Fox Bussiness
Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik kompak mencatat kenaikan pada pembukaan perdagangan Kamis, 9 Oktober 2025. Penguatan menyusul reli lanjutan indeks acuan Wall Street, Nasdaq Composite, berhasil ditutup di atas level psikologis untuk pertama kali.
Indeks sarat saham teknologi melesat 1,12 persen dan ditutup pada level 23.043,38. Ini adalah pertama kalinya Nasdaq Composite parkir di atas area 23.000.
Philih Sekuritas Indonesia Research melihat pelaku pasar masih terus memanau penutupan pemerintahan (government shutdown) Amerika Serikat (AS) yang sudah memasuki hari kedelapan. Para anggota parlemen masih kesulitan mencapai kesepakatan soal pendanaan.
Penutupan aktifitas Pemerintah ini telah menunda rilis sejumlah data ekonomi penting jelang pertemuan bank sentral AS (Federal Reerve) di bulan Oktober.
"Ketiadaan informasi akibat penutupan Pemerintah berarti investor mungkin akan lebih memperhatikan perkembangan lain untuk mengukur bagaimana Federal Reserve akan bertindak," jelas Philih Sekuritas Indonesia Research dikutip dari risetnya pada Kamis, 9 Oktober 2025.Â
Melansir dari CNBC Internasional, indeks Nikkei 225Â melonjak 1,11 persen. Sementara itu, indeks Topix naik 0,36 persen.Â
Di Australia, indeks ASX/S&P 200 menguat 0,44 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong juga menunjuk pergerakan lebih tinggi ke posisi 26.863 dari 26.829,46.
Bursa Korea Selatan tutup karena hari libur.
Wall Street New York
- VIVAnews/Anton PM/ New York
Sementara di Wall Street, indeks S&P 500 meningkat 0,58 persen menjadi 6.753,72. Kenaikan indeks ditopang sektor teknologi informasi, utilitas, dan industri yang mencatatkan penutupan tertinggi baru.
Indeks Dow Jones Industrial Average menjadi anomali di bursa AS. Indeks turun 1,20 poin ke level 46.601,78.
