Fabregas Ngamuk Klub Bos Djarum Dihajar Juventus
- Antonio Saia/LaPresse via AP
VIVA – Como menelan kekalahan saat menjamu Juventus pada laga lanjutan Liga Italia Serie A 2024/2025.
Bertanding di Stadio Giuseppe Sinigaglia, Sabtu 8 Februari 2025, klub milik bos Djarum Hartono bersaudara itu kalah dengan skor 1-2.
Juventus berhasil memimpin lebih dulu pada menit ke-34 berkat gol Kolo Muani. Tak mau menyerah begtu saja, Como menyamakan skor di pengujung babak pertama lewat sundulan Assane Diao menyambut umpan silang Patrick Cutrone.
Juventus kembali unggul pada menit ke-88 lewat eksekusi penalti Kolo Muani. Wasit menunjuk titik putih setelah Fabio Gati dilanggar Jean Butez dalam situasi free kick.
Usai pertandingan, pelatih Como, Cesc Fabregas ngamuk dengan kepemimpinan wasit. Dia mempertanyakan fungsi VAR pada laga tersebut.
"Ketika VAR mengevaluasi itu dan tidak mengatakan apa pun, saya mulai meragukan sistem ini. Inkonistensi membuat VAR menjadi buruk untuk sepak bola," kata Fabregas dilansir Football Italia.
Lebih lanjut, Fabregas menyinggung insiden penalti yang tidak diberikan kepada Como. Ada klaim penalti untuk handball Federico Gatti yang dievaluasi dan ditolak oleh VAR, dan beberapa saat kemudian kiper Jean Butez melakukan kesalahan fatal dengan meninju kepala Gatti, yang akhirnya berujung penalti untuk Juventus. Kolo Muani dengan dingin mengeksekusi penalti itu untuk membawa kemenangan bagi Bianconeri.
Saat ditunjukkan rekaman insiden di mana Gatti tampak menyentuh bola dengan ujung jarinya sebelum bola sampai ke Tasos Douvikas, Fabregas kehilangan ketenangannya.
“Itu penalti yang sangat jelas. Douvikas sedang mengontrol bola dengan dadanya, dan tanpa sentuhan tangan Gatti, dia akan memiliki peluang emas untuk mencetak gol.”
“Saya mengatakan cukup sudah, karena saya harus membela Como. Saya tidak berbicara untuk diri sendiri, saya berbicara untuk klub dan kota ini. Kami mungkin kecil, tetapi kami layak mendapatkan keadilan yang sama seperti tim besar,” tegas Fabregas.
“Saya mengerti wasit mungkin tidak melihat insiden ini, tetapi ketika VAR mengevaluasi dan tetap tidak mengatakan apa-apa, di situlah saya mulai meragukan sistem ini.” pungkasnya