Takluk di Tangan AS Roma, Pelatih Klub Milik Bos Djarum Malah Merasa Jadi Pemenang
- instagram.com/comofootball
Italia, VIVA – Pelatih Como 1907, Cesc Fabregas malah merasa anak asuhnya jadi pemenang saat menghadapi AS Roma di Stadion Olimpico dalam lanjutan Serie A, Senin dini hari WIB 3 Maret 2025. Padahal secara skor, klub milik bos Djarum itu takluk dengan skor 1-2.
Bukan tanpa alasan Fabregas mengatakan itu. Dia melihat anak asuhnya mampu bermain dengan baik dan menyulitkan AS Roma sebagai tim tamu. Bahkan mereka sempat unggul lebih dulu.
Lucas Da Cunha membuka keunggulan Como 1907 pada menit 44. Alexis Saelemaekers berhasil membuat Roma menyamakan kedudukan lewat gol pada menit ke-61.
Dalam kedudukan imbang, Como malah menjadi sulit karena pada menit 63, Marc-Oliver Kempf diganjar kartu merah oleh wasit. Tuan ruma memanfaatkan situasi dengan mencetak gol pada menit 76 lewat Artem Dovbyk.
"Saya selalu berbicara tentang kemenangan, karena kami butuh mentalitas pemenang. Tetapi sejauh yang saya ketahui, kami menang hari ini," kata Cesc Fabregas, dikutip dari Sky Sport Italia.
"Kami tidak meraih tiga poin, tetapi mentalitas kami telah membaik, dan kami mampu terus percaya diri bahkan saat bermain dengan 10 orang. Saya melihat tim yang berkarakter dan berani sampai akhir," imbuhnya.
Saat ini Como 1907 terbilang nyaman berada di papan tengah Serie A. Mereka sebelumnya mulai menunjukkan performa yang baik sebagai tim dengan status promosi di musim ini.
"Kami adalah tim yang menciptakan banyak peluang dan tidak banyak memanfaatkannya, jadi di situlah kami perlu meningkatkannya," tutur juru taktik asal Spanyol tersebut.
Fabregas memiliki catatan tersendiri untuk anak asuhnya terkait dengan disiplin. Karena menurutnya, terlalu banyak kartu merah yang didapatkan sepanjang musim ini. Merujuk catatan Soccerway, sejauh ini mereka mengoleksi tujuh kartu merah.
"Kami juga mendapat terlalu banyak kartu merah, meskipun itu tidak selalu salah kami. Kami coba menghindarinya dengan beberapa pergantian pemain hari ini, tetapi saya tidak bisa menarik Kempf dan pada akhirnya itu adalah kesalahannya. Jika kami terus bermain seperti ini, maka kami berada di jalur yang benar.”
