Akhir Tragis Bintang Lazio Mati Muda Ditembak Karena Prank Keterlaluan

Legenda Lazio, Luciano Re Cecconi
Sumber :
  • ilnobilecalcio.it

Meskipun hal itu mungkin terdengar aneh saat ini, tapi itu merupakan hal biasa pada saat itu. Tapi yang membuat membawa senjata menjadi buruk adalah kecerobohan mereka dengan senjata api yang kerap dibawa. 

Fadli Zon: Uji Publik Penulisan Ulang Buku Sejarah Digelar 20 Juli 2025

Kabarnya, para pemain Lazio sering menembakkan senjatanya tanpa alasan, atau bisa dibilang mereka menembak “untuk bersenang-senang”. Kondisi tersebut akhirnya membagi ruang ganti pemain menjadi dua bagian; mereka yang memiliki senjata dan mereka yang tidak menyetujuinya.

Legenda Lazio, Luciano Re Cecconi

Photo :
  • https://www.sportface.it/

Petugas Damkar Diprank Debt Collector, Modus Evakuasi Ular Berujung Teror Pinjol

Terlepas dari ketidaksepakatan antara para pemain tentang penggunaan senjata, tim tersebut masih memiliki chemistry yang baik, yang sebagian besar dikendalikan oleh pelatih Luciano Re Cecconi.

Tragedi Maut Sebuah Lelucon

DPR Kerahkan Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah oleh Kemenbud

Menggunakan senjata dianggap hanya sebuah kesenangan dan permainan. Sampai pada malam tanggal 18 Januari 1977. Pada malam itu, Luciano Re Cecconi, Pietro Ghedin dan satu teman lainnya berjalan-jalan di kota dan menemukan ide prank yang mereka dapat lakukan kepada Bruno Tabochini, pemilik toko perhiasan di kota Roma. 

Rencana prank mereka adalah menutupi wajah mereka dan melakukan perampokan palsu untuk menakut-nakuti Bruno Tabochini, hanya agar mereka menertawakannya nanti. Rencana itu kemudian terbukti menjadi yang terburuk dan lelucon terakhir yang dibuat Luciano Re Cecconi.

Luciano Re Cecconi dan temannya memasuki toko dengan wajah bertopeng dan senjata sambil berteriak "Angkat tangan!". Bahkan saat kita membacanya, ini sepertinya bukan ide yang cerdas, tetapi lelucon ini mungkin berjalan sesuai rencana jika tidak ada 1 detail kecil, yang mengubahnya menjadi mimpi buruk. Apa itu?

Toko perhiasan Bruno Tabochini baru saja dirampok hanya beberapa minggu sebelumnya. Dan dapat dimengerti jika Bruno Tabochini, pemiliknya, paranoid bahwa hal itu akan terjadi lagi, jadi dia mempersenjatai diri agar dia bisa membela diri lain kali.

Legenda Lazio, Luciano Re Cecconi

Photo :
  • sportsenators.it

Ketika Bruno Tabochini melihat "perampok", dia mengeluarkan senapannya, yang ditanggapi oleh sahabat karib Cecconi dengan mengangkat tangannya. Sementara Cecconi melanjutkan leluconnya dan menolak untuk mengangkat senjatanya. 

Dalam keterkejutan dan ketakutan, pemilik toko menembak Cecconi dari jarak dekat dan mengenai dadanya. Cedera tersebut terbukti terlalu berat bagi gelandang legendaris yang dinyatakan meninggal dunia hanya 30 menit setelah kejadian tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya