Greg Nwokolo Ungkap Klub Indonesia Perlakukan Pemain Lokal Seperti Pengemis: Aku Saksikan Itu!

Eks pemain Timnas Indonesia, Greg Nwokolo
Sumber :
  • YouTube/podsea

Jakarta, VIVA – Mantan pemain Timnas Indonesia, Greg Nwokolo, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi kesejahteraan pemain sepak bola lokal. 

Gabung Timnas Indonesia, Beckham Putra Tegaskan Komitmen

Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Jebret Media, Greg menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kesejahteraan pemain di Indonesia dan luar negeri.

Menurut Greg, kesejahteraan pemain sepak bola di Indonesia sangat memprihatinkan. Ia bahkan menyebut pemain di Tanah Air sering kali diperlakukan layaknya pengemis dalam urusan kontrak dan gaji.

Kans Timnas Indonesia Kalahkan China di SUGBK

Greg Nwokolo

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

"Karena di sini mereka (klub) buat pemain bola kayak pengemis," ujar Greg, dilihat Rabu, 26 Februari 2025.

Skuad Timnas Indonesia Sekarang Lebih Meyakinkan

Ia menjelaskan bahwa banyak pemain yang menandatangani kontrak tanpa mengetahui secara pasti nilai atau besaran gaji yang mereka terima, baik per minggu, per bulan, maupun per musim. Menurutnya, hal ini sangat kontras dengan kondisi pemain di luar negeri yang lebih memahami nilai dan hak mereka.

"Ada beberapa pemain yang pergi ke sana (klub) untuk bernegosiasi, mereka tanda tangan kontrak tanpa tahu valuenya, aku pernah saksikan itu bro," terang mantan pemain Persija Jakarta itu.

Kurangnya Kesadaran Akan Nilai Diri

Greg mengisahkan bahwa banyak pemain yang bahkan menyerahkan negosiasi sepenuhnya kepada klub, tanpa berusaha menetapkan nilai yang seharusnya mereka terima.

"Mereka tidak tahu angkanya berapa, mereka datang tanda tangan kontrak, bosnya nanya 'mau berapa?' dijawab pemainnya 'terserah bos aja'. Tanda tangan, lalu pulang, bosnya isi sendiri kontraknya, aku pernah lihat, kalau aku bohong aku mati," sambungnya.

Greg Nwokolo

Photo :
  • VIVAnews/Tri Saputro

Menurut Greg, sikap pasrah dalam negosiasi kontrak menjadi awal dari kehancuran karier seorang pemain sepak bola. Setiap pemain seharusnya mengetahui nilai dirinya dan berani bernegosiasi.

"Kalau aku masuk (negosiasi), bos bilang 'kamu mau berapa (gajinya)?', aku mau Rp 100 juta, 'Hei mahal!', ini aku, kalau mau, oke, kalau tidak, aku pergi," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya