4 Intelijen Siber Terkuat Dunia, Nomor 3 Bikin AS Gigit Jari

Ilustrasi pelaku kejahatan siber.
Sumber :
  • Pixabay

Mereka memiliki sejumlah otonomi dalam misi dan tugasnya, serta bisa beroperasi dari hotel di China atau Eropa Timur. Meski begitu, belum ada bukti kuat keterlibatan Unit 180 di Amerika Serikat, yang berhasil ‘memalak’ korban dengan serangan virus ransomware WannaCry dan meminta uang tebusan.

Senator AS Desak Trump Minta Netanyahu Lindungi Armada Global Sumud Flotilla

Dikutip dari ABC.net.au, Unit 180 bertugas meretas institusi keuangan dengan masuk serta menarik uang dari sejumlah akun bank. Cara kerja mereka dengan cara menyamar sebagai karyawan di sejumlah firma perdagangan milik Korut di luar negeri.

Bahkan, ada yang berhasil bekerja di perusahaan milik China ataupun perusahaan di Asia Tenggara lainnya. Unit ini diduga kuat melakukan peretasan di sejumlah bank seperti di Bangladesh, Filipina, Vietnam dan Polandia.

Deretan Mesin Paling Rumit dalam Sejarah Otomotif

Pada Juni 2016, Korea Utara diduga telah meretas lebih dari 140 ribu komputer di 160 perusahaan dan kementerian di Korea Selatan. Mereka menanam kode berbahaya sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk serangan siber besar-besaran di masa mendatang.

Negeri Kim Jong-un itu lagi-lagi diduga melakukan serangan siber ke operator reaktor nuklir Korea Selatan pada 2014. Kendati demikian, semua tudingan tersebut ditolak mentah-mentah Korea Utara.

Deretan Mobil Murah Berteknologi Canggih, Harga Terjangkau Tapi Fitur Maksimal
Warga Palestina memeriksa bangunan tempat tinggal mereka yang hancur akibat serangan pesawat tempur Israel di Gaza City, Kamis, 4 Juli 2024.

Hamas Segera Respons Usulan Trump soal Rencana Perdamaian di Gaza

Pemimpin Hamas mengatakan bahwa pihaknya segera menanggapi rencana gencatan senjata ataupun perdamaian di Gaza, Palestina oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

img_title
VIVA.co.id
3 Oktober 2025