Ilmuwan Israel Temukan Kanker di Tulang Fosil Dinosaurus

Fosil dinosaurus.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Ilmuwan Israel menemukan penyakit kanker di tulang fosil dinosaurus yang berusia 66 juta tahun. Penyakit yang hingga kini masih menjadi salah satu penyebab kematian pada manusia itu didapat para ilmuwan dari tumor yang ditemukan di tulang belakang dinosaurus muda dari wilayah Alberta, Kanada.

5 Jenis Kanker yang Paling Banyak Merenggut Nyawa, Jadi Penyebab Kematian Terbesar Ketiga di Indonesia

Menurut Dosen Anatomi dan Antropologi dari Universitas Tel Aviv, Hila May, setelah melakukan pemindaian mikro-CT terhadap ekor dinosaurus herbivora berparuh bebek ini.

Namun, ia tidak mengetahui penyebab kematian binatang purba ini. Dari 11 segmen tulang ekor yang tersisa, delapan di antaranya menunjukkan berbagai kondisi patologis yang belum pernah terlihat pada dinosaurus lain. Karena itu, ia dan timnya menciptakan rekonstruksi tumor.

Ini Alasan Perawatan Paliatif Sangat Dibutuhkan Pasien Kanker

May lalu mengidentifikasi penyakit ini sebagai Langerhans Cell Histiocytosis (LCH), atau kondisi langka yang diklasifikasikan sebagai kanker, di mana sel sistem kekebalan berlebih menumpuk dan membentuk tumor yang disebut granuloma.

Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak kecil. Sementara, sebagian besar pasien yang mengalami LCH akan sembuh, kondisi ini menyebabkan rasa sakit dan bengkak.

Jadi Penyebab Kematian Tertinggi, Ini Kunci Keberhasilan Penanganan Kanker Paru

Penemuan itu juga diakui sebagai penyakit kanker oleh National Cancer Institute, sebuah badan milik pemerintah Amerika Serikat (AS). Ia juga mengatakan bahwa rongga besar di dua bagian tulang belakang dinosaurus sangat mirip dengan yang diproduksi oleh LCH. May mengatakan analisis lebih lanjut mengonfirmasi bahwa itu adalah LCH.

"Ini adalah pertama kalinya penyakit kanker diidentifikasi pada dinosaurus," ujarnya, seperti dikutip dari Independent, Senin 17 Februari 2020.

Ia dan para peneliti lainnya berpendapat bahwa temuan mereka dapat membantu studi kedokteran evolusi untuk melihat perilaku dan perkembangan penyakit dari waktu ke waktu.

"Kami berupaya untuk memahami mengapa penyakit tertentu masih bertahan setelah melalui evolusi," tuturnya. Ia menambahkan jika para ilmuwan akan mencari tahu lebih dalam mengenai penyebabnya, serta mengembangkan cara-cara baru dan efektif untuk penelitian.

Talkshow Trans Fat Free for A Fit Life

Waspadai Lemak Trans, Ancaman Tersembunyi dalam Makanan Sehari-hari

Lemak trans picu penyakit kronis seperti jantung dan kanker. Pilih makanan bebas lemak trans dan mulai hidup sehat dari dapur demi tubuh yang lebih fit dan seimbang.

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2025