Ada Virus Baru di Dunia Medis, tapi Gak Menyerang Manusia

Ilustrasi ransomware.
Sumber :
  • Twitter/@kaspersky

VIVA –Virus baru kembali mengegerkan dunia medis, namanya Ransomware. Tentu bisa diketahui yang bakal diserang bukanlah tubuh manusia, melainkan keamanan siber dari perangkat digital yang berkaitan dengan bidang kedokteran.

Gawat! Ahli Keamanan Siber Kewalahan

Informasi mengenai adanya Ransomware itu dirilis oleh pemerintah Australia. Mereka bahkan sudah mendesak organisasi kesehatan lokal, untuk melakukan peningkatan keamanan sibernya.

Selain itu akan dilakukan pemeriksaan intensif nuntuk mendeteksi, dan menghentikan serangan virus baru itu. Sebab, Ransomware dinyatakan sebagai sesuatu yang serius, lantaran bisa menyusupi perangkat di sektor medis.

1 Juta Orang Pilihan Dilatih, 10 Ribu UKM Aman

"Kami telah mengamati peningkatan aktivitas untuk menarget sektor kesehatan. Sektor kesehatan oleh pelaku yang menggunakan alat akses jarak jauh, atau SDBBot Remote Access Tool (RAT)," ungkap pihak pusat keamanan siber Australia, dilansir VIVA Digital dari laman Zdnet, Sabtu 14 November 2020.

Meski demikian, pihak keamanan siber di sana belum memberikan informasi detail, terkait maksud dari aktivitas penargetan. Namun diketahui, SDBBot RAT secara eksklusif didistribukan sebuah grup kejahatan siber bernama TA505.

Panas! PM Australia Usir Dubes Iran, Tutup Kedutaan di Teheran

Grup tersebut, dikenal mengandalkan kampanye spam email dan menargetkan perusahaan. Mereka biasanya akan menginfeksi workstation dengan malware.

Aktivitas penggunaan SDBBot RAT itu, sudah terlihat digunakan oleh TA505 sejak September 2019. Grup tersebut, melakukannya sebagai tempat untuk mengakses host yang terinfeksi jauh dari lokasi targetnya.

Pusat keamanan siber Australia menjelaskan, SDBBot terdiri dari tiga komponen. Yakni yang digunakan untuk menetapkan persistensi, pembuat untuk mengunduh komponen tambahan dan RAT itu sendiri.

Lembaga itu pun menyebut, jika SDBBot merupakan pendahulu dari Clop Ransomware, yakni salah satu dari grup paling agresif saat ini. Peneliti keamanan siber mengartikan Clop sebagai ransomware pemburu game besar atau ransomware yang dioperasikan oleh manusia.

Peruri dan Xynexis gelar 'Digital Resilience Summit 2025' di Jakarta.

Gandeng Xynexis, Peruri Gugah Kesadaran Publik Soal Pentingnya Keamanan Siber hingga AI

Peruri dan Xynexis menggelar 'Digital Resilience Summit 2025' di Jakarta pada 10–11 September 2025.

img_title
VIVA.co.id
10 September 2025