Elon Musk Sesumbar, Kepunahan Massal Hanya soal Waktu
- Instagram @dagelan
VIVA Tekno – Elon Musk mengeluarkan peringatan tidak menyenangkan yang menunjukkan bahwa kepunahan massal bisa segera tiba dan menghapus umat manusia dari Bumi.
Sejak pembentukannya sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, Bumi telah mengalami lima kepunahan massal di mana sekitar 75 persen kehidupan planet ini musnah selama 2,8 juta tahun, yang hanya sekejap mata pada skala kosmik.
Dari peristiwa bencana ini, yang paling terkenal adalah yang terbaru yakni asteroid raksasa Chicxulub yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun yang lalu, memusnahkan 76 persen spesies dunia.
Berbagi artikel tentang asteroid Chicxulub, Musk membuat tweet, "Ini akan terjadi lagi - hanya masalah waktu," ujar Elon Musk.
Dineobellator, dinosaurus temuan baru
- https://phys.org/
Orang terkaya di dunia itu adalah pendukung utama kolonisasi Mars. Elon Musk sebelumnya telah mengisyaratkan tujuan jangka panjangnya untuk mengeluarkan umat manusia dari planet ini dalam lima hingga 10 tahun ke depan.
"Mars mungkin merupakan planet yang tidak dalam keadaan baik tetapi itu memiliki potensi besar," ujarnya.
SpaceX saat ini sedang menguji Starship-nya, yang merupakan sistem transportasi luar angkasa yang diharapkan akan membawa manusia ke Mars, mengutip dari laman Express, Rabu, 31 Agustus 2022.
Ilustrasi koloni manusia di Planet Mars.
- SpaceNews
Kedua elemen Starship akan sepenuhnya dapat digunakan kembali, yang berpotensi membuat rencana untuk menjajah Mars layak secara ekonomi, bersamaan dengan meningkatnya rencana eksplorasi luar angkasa ambisius lainnya.
Tidak jelas kapan Musk memperkirakan asteroid yang begitu kuat akan menabrak Bumi. Namun, beberapa ahli ekologi berpendapat bahwa umat manusia sudah berada dalam peristiwa kepunahan massal keenam, terutama karena perubahan iklim buatan manusia mengancam miliaran spesies.
Tak Ada Bill Gates, Ini 10 Orang Terkaya Dunia pada 2025
Elon Musk, Larry Ellison, dan Mark Zuckerberg masuk daftar 10 orang terkaya dunia 2025 dengan kekayaan di atas US$100 miliar atau setara Rp1.640 triliun.
