3 Tips agar Kesehatan Mental Terjaga di Media Sosial

Stigmatisasi kesehatan mental yang masih sangat mengakar di kehidupan sosial kita (Shutterstock)
Sumber :
  • vstory

Semakin banyak perhatian yang diterima agresor, maka semakin mereka akan terus melanjutkan menulis postingan negatif tersebut.

Golkar soal Usulan 1 Orang 1 Akun Medsos: Lebih Baik Kendalikan SIM Card-nya

Dalam menghadapi pengganggu tanpa membahayakan kesehatan mental, praktik yang baik untuk mengajari anak-anak cara menangani komentar negatif misalnya, mengabaikan postingan troll, menghapus komentar negatif, atau mungkin juga bisa menonaktifkan fitur komentar.

Selain itu, bantuan tambahan berupa istirahat sejenak dan detoks digital untuk menjauhkan diri dari jejaring sosial juga merupakan pilihan yang tepat, sehingga pengguna dapat bersantai sejenak dan berfokus pada diri sendiri.

Heboh Ajakan Aksi di Bandara Soetta, Kombes Ronald MInta Masyarakat Tak Terprovokasi

3. Jadikan akun sosial pribadi (private)

Selain kedua kiat-kiat di atas, untuk mengurangi risiko bertemu pembenci atau berbagi informasi sensitif pada platform media sosial.

Viral Berujung Bui! 7 Admin Medsos Provikasi Kericuhan Ditangkap Polisi

Mengunci akun dengan meningkatkan tingkat privasinya juga merupakan salah satu pertahanan yang cukup efektif.

Dengan mengunci akun sosial media, maka kemungkinan besar sang pemilik akun hanya akan dipertemukan oleh orang-orang yang memang pengguna tersebut kenali di dunia nyata.

Hal ini sekaligus juga meminimalisir komentar-komentar negatif yang ditinggalkan oleh para haters yang pada posisi tersebut tidak dapat mengakses akun yang telah lebih dulu digembok oleh pemiliknya.

Ilustrasi menggunakan media sosial.

Pemerintah Gatal Mau Melarang Media Sosial untuk Remaja

Pemerintah gatal mau melarang media sosial untuk remaja.

img_title
VIVA.co.id
8 Oktober 2025