Dongkrak UMKM Naik Kelas Lewat Platform Digital

Ilustrasi media sosial/platform digital.
Sumber :
  • Freepik

Jakarta, VIVA – Para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus tumbuh di Tanah Air. Masih banyak di antara mereka yang mengandalkan metode konvensional untuk memasarkan produknya.

Waka Komisi VI DPR Puji Prabowo Berhasil Turunkan Tarif Impor hingga 19%

Hal itu menginspirasi seorang pemuda asal Bandung, Jawa Barat, Kiki Abdul Rachman untuk mengembangkan ide dan membuat sebuah platform digital marketing guna membantu para pelaku UMKM.

Pria kelahiran  tahun 1990 ini lantas mendirikan Dimaloka, perusahaan layanan jasa optimasi marketplace. Sejak 2020 lalu, Kiki berhasil mengembangkan layanan Dimaloka sekaligus mewujudkan visi membantu brand lokal naik kelas di era digital.

Tren dan Tantangan UMKM di 2025, Perspektif Ipsos terhadap Persaingan Digital

Ilustrasi media sosial.

Photo :
  • Pixabay

"Saat itu, saya melihat masih banyak UMKM yang mengandalkan cara konvensional dalam berjualan di media sosial dan marketplace. Padahal peluang di dunia online sangatlah besar," ujar Kiki, Senin, 14 Juli 2025.

Alfamart Punya 2.400 Toko di Filipina, Mendag Dorong UMKM Bisa Ikut Ekspor Produknya

Menurut lulusan S1 Komputer ini, perjalanan membangun bisnis digital marketing tidak mudah. Alumni perguruan tinggi di Bandung ini mengakui sempat mengalami penolakan dari banyak brand karena dianggap belum berpengalaman. Namun, hal tersebut justru menjadi motivasi untuk terus mengasah kemampuan dan berinovasi.

"Beberapa kali kami ditolak brand karena dianggap belum cukup berpengalaman. Namun justru dari sanalah muncul semangat untuk terus mengasah kemampuan, berinovasi, dan membuktikan kualitas," ujarnya.

Namun Kiki bertekad untuk tetap memberikan layanan terbaik. Dimaloka menawarkan solusi lengkap mulai dari pembuatan website profesional, optimasi toko di marketplace, hingga manajemen iklan Facebook Ads. Keunggulan utama yang ditawarkan adalah pendekatan yang fokus pada hasil atau Return on Investment (ROI) yang terbukti positif.

"Buat kami, digital marketing bukan hanya soal tampil keren, tapi soal hasil. Itulah mengapa kami terus memonitor performa kampanye secara detail dan memberikan report transparan, agar klien bisa melihat langsung peningkatan traffic, konversi, hingga omzet," kata Kiki.

Salah satu pengalaman berkesan yang dialami Kiki adalah ketika membantu seorang pemilik brand fashion muslim dari Makassar. Awalnya klien tersebut hanya memesan website sederhana, namun kemudian berkembang menjadi pendampingan menyeluruh mulai dari strategi live selling di Instagram hingga pengaturan iklan Facebook.

Beberapa bulan kemudian klien menghubunginya sambil membawa kabar bahwa omzetnya melonjak. “Itu momen yang bikin kami merasa bisnis ini lebih dari sekadar jual jasa, tapi bisa benar-benar mengubah hidup orang lain," katanyai.

Kunci bertahan dalam bisnis digital marketing, menurut Kiki, adalah komitmen untuk terus belajar dan beradaptasi. "Dunia digital itu cepat sekali berubah. Algoritma marketplace dan social media bisa berubah kapan saja. Kami rutin ikut workshop, mentoring, hingga uji coba strategi baru supaya tetap relevan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya