Cuaca Panas Ekstrem Membunuh 500.000 Orang Setiap Tahun

Sekjen PBB Antonio Guterres.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

VIVA Tekno – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Kamis, 25 Juli 2024 menarik perhatian pada meningkatnya bahaya panas bagi dunia.

Bahaya panas yang sering terjadi belakangan ini diperkirakan membunuh hampir setengah juta orang setiap tahunnya, total tersebut sekitar 30 kali lebih banyak dari siklon tropis.

Sekjen PBB, Antonio Guterres.

Photo :
  • AP Photo/Hadi Mizban.

"Kita tahu apa yang menjadi penyebabnya, perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan disebabkan oleh bahan bakar fosil. Dan kita tahu itu akan semakin buruk," kata Guterres kepada wartawan.

"Panas ekstrem adalah hal yang tidak biasa. Namun kabar baiknya adalah kita dapat menyelamatkan nyawa dan membatasi dampaknya,” tambahnya.

Ia menekankan bahwa panas yang terlalu ekstrim semakin menghancurkan perekonomian, memperlebar kesenjangan, melemahkan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB dan menewaskan korban.

Guterres mengatakan ia meluncurkan tuntutan global dengan empat area fokus seperti merawat yang paling rentan, meningkatkan perlindungan bagi pekerja, meningkatkan ketahanan ekonomi dan masyarakat dengan menggunakan data serta sains.

Cuaca Ekstrem Tekan Kinerja, Buma Internasional Siapkan Strategi Pemulihan 

Sekjen PBB, Antonio Guterres

Photo :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Afriadi Hikmal

"Akhirnya, saya ingin menyampaikan satu hal penting. Hari ini, fokus kita adalah pada dampak panas ekstrem. Namun, jangan lupa bahwa masih banyak gejala lain yang menghancurkan dari krisis iklim yaitu badai yang semakin dahsyat, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, naiknya permukaan air laut dan masih banyak lagi," kata Guterres.

6 Pertandingan Piala Dunia Antarklub 2025 Ditunda Gara-gara Cuaca, Gimana Nanti Piala Dunia 2026?

Ia mengatakan G20 harus mengalihkan subsidi bahan bakar fosil ke energi terbarukan dan mendukung negara serta masyarakat yang rentan.

"Cuaca panas sedang terjadi. Cuaca panas ekstrem berdampak ekstrem pada manusia dan planet ini. Dunia harus bangkit menghadapi tantangan kenaikan suhu," imbuhnya.

Pendapatan Buma Grup Turun 17 Persen di Kuartal I-2025, Cuaca Ekstrem Jadi Biang Kerok
Presiden RI Prabowo Subianto saat memimpin ratas dengan 7 menko

Dari Belgia, Prabowo Pimpin Ratas Bahas Cuaca Ekstrem hingga Sekolah Rakyat

Presiden RI Prabowo Subianto memimpin ratas dengan 7 menko. Ratas tersebut membahas sejumlah hal, mulai dari cuaca ekstrem hingga sekolah rakyat.

img_title
VIVA.co.id
12 Juli 2025