Alasan Orang Suka Terbangun dari Tidur pada Tengah Malam

Ilustrasi menguap, mengantuk, bangun tidur.
Sumber :
  • Pixabay/ victoria_borodinova

Jakarta, VIVA – Pernahkah Anda terbangun di tengah malam, tepatnya sekitar pukul 3 atau 4 pagi dan merasa kesulitan untuk tidur lagi? Anda tidak sendirian.

Makan Malam Ini bikin Tidurmu Jadi Neraka, Peneliti Bongkar Fakta Mengejutkan

Banyak orang mengalami fenomena ini, dan ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Stres adalah salah satu penyebab utama kita terbangun di tengah malam.

Ketika kita stres, otak kita menjadi lebih waspada terhadap gangguan kecil. Biasanya, kita bangun beberapa kali setiap malam tanpa menyadarinya.

Cara kayak Gini bikin Lari Jadi Lebih Efektif, Tanpa Cedera dan Tidur Lebih Nyenyak

Namun, saat kita stres, kita lebih mungkin sadar ketika terbangun. Pikiran yang penuh dengan kekhawatiran membuat kita sulit kembali tidur, seperti dilansir dari IFL Science.

Zaidul Akbar: Tidur di Dua Waktu Ini, Penyakit Bisa Hilang

Ilustrasi Tidur

Photo :
  • Unsplash

Tidur kita terbagi dalam beberapa siklus yang berbeda, termasuk tidur REM (Rapid Eye Movement) dan non-REM.

Pada malam hari, kita bergerak melalui siklus ini beberapa kali. Tidur REM, yang merupakan tidur ringan dan penuh mimpi, lebih sering terjadi menjelang pagi.

Ketika kita berada dalam tahap tidur yang lebih ringan, kita lebih mudah terbangun, terutama jika ada faktor-faktor seperti stres yang mempengaruhi tidur kita.

Jadwal tidur yang tidak teratur atau kebiasaan buruk sebelum tidur, seperti doomscrolling (melihat berita buruk secara terus-menerus) atau kurangnya udara segar, bisa mengganggu kualitas tidur kita. Kebiasaan ini membuat tidur kita tidak nyenyak dan lebih rentan terhadap gangguan.

Ilustrasi tidur.

Photo :
  • Unsplash/Kinga Cichewicz

Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah ini. Pertama, cobalah menjaga rutinitas tidur yang konsisten.

Bangun dan tidur pada waktu yang sama setiap hari membantu tubuh kita membentuk pola tidur yang lebih sehat.

Kedua, hindari penggunaan gadget sebelum tidur karena cahaya biru dari layar dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu kita tidur.

Ketiga, menulis daftar tugas atau kekhawatiran sebelum tidur juga bisa membantu.

Dengan menuliskan apa yang perlu Anda lakukan atau apa yang membuat Anda khawatir, otak Anda bisa lebih rileks dan Anda bisa tidur lebih nyenyak.

Jika masalah ini berlanjut lebih dari tiga bulan, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli tidur.

Mereka dapat membantu Anda mengidentifikasi masalah mendasar dan memberikan perawatan yang tepat, seperti Terapi Perilaku Kognitif (CBT) untuk insomnia.

Bangun di tengah malam adalah hal yang umum, tetapi dengan beberapa perubahan kecil dalam rutinitas dan kebiasaan, Anda bisa mendapatkan tidur yang lebih nyenyak dan bangun dengan perasaan segar di pagi hari.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati

Kelakar Prabowo Sebut Sri Mulyani Makin Stres Ada Kopdeskel Merah Putih: Ibu Dicintai Seluruh Indonesia

Presiden Prabowo Subianto secara resmi telah meluncurkan operasional 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
21 Juli 2025