Indonesia Punya Aplikasi Penangkal Aneka Kejahatan Siber

Serangan siber.
Sumber :
  • www.pixabay.com/bykst

Jakarta, VIVA – Aplikasi Indonesia Cyber Crime Combat Center atau IC4 dihadirkan untuk membantu menangkal aneka kejahatan siber, termasuk mendukung pemeriksaan pesan penipuan, rekening, APK/File, tautan phising, dan indikasi kebocoran email.

Curhat Pelaku Industri soal Dampak AI

IC4 secara umum memiliki 10 akses untuk menangkal kejahatan siber yang terkait dengan pemeriksaan email, pemeriksaan nomor rekening, hingga pemeriksaan layanan finansial.

Aplikasi itu memiliki fitur Cek Email, Cek Link Phising, Cek File/APK, Cek Rekening, Cek Pesan Penipuan, Cek No. Telepon, Cek Fintech, Lapor Kasus, Artikel Pakar, dan Stophising.id. IC4 bisa diunduh tanpa biaya menggunakan perangkat dengan sistem operasi Android maupun iOS.

Ojol Ancam Kemah di Kemenhub Jika Tak Temui Menhub

"Kami menyambut baik dan mendukung peluncuran aplikasi IC4. Inilah yang dibutuhkan untuk menjaga ruang digital kita semakin aman, terutama untuk melindungi masyarakat dari tindakan-tindakan kejahatan siber," ungkap Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria.

Ia juga mengemukakan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya untuk mewujudkan keamanan siber dan transformasi digital di Indonesia.

ORASKI Tolak Komisi Baru, Apa Artinya Bagi Wisatawan yang Andalkan Ojol?

Menurutnya, kehadiran IC4 merupakan salah satu wujud nyata kolaborasi lintas sektor dalam upaya mewujudkan keamanan siber dan membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya keamanan siber.

"Salah satu misi yang dibuat aplikasi IC4 adalah bagaimana membangkitkan satu kesadaran di masyarakat untuk mulai terbiasa menjaga yang namanya keamanan data," kata Wamenkomdigi.

Deputi III Bidang Keamanan Siber dan Sandi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Sulistyo mengatakan bahwa kehadiran IC4 juga merupakan salah satu wujud nyata budaya gotong-royong masyarakat Indonesia.

"Ini sebuah wujud dari bagaimana kegotongroyongan dari sektor swasta. Kegotongroyongan itu tidak hanya di ruang konvensional, tapi di ruang siber juga bisa diwujudkan," ujar Sulistyo.

Ahli forensik digital Ruby Alamsyah selaku pengembang aplikasi IC4 menjelaskan bahwa aplikasi tersebut bisa dihadirkan berkat dukungan data dari Kemenkomdigi dan BSSN.

Penggunaan data dari ketiga pihak memungkinkan IC4 memeriksa dengan cepat kasus terkait kejahatan siber yang dapat mengancam keamanan masyarakat Indonesia.

"Tanpa adanya dukungan Kemenkomdigi dan BSSN, kami juga tidak cukup berani atau pun cukup kuat menjalankan IC4," tegas Ruby.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya