Negara Ini Nyaris 'Gelap' Gara-gara Kelakuan Presidennya
- WP
Washington DC, VIVA – Negara ini nyaris 'gelap' gara-gara ulah presidennya. Setelah Amerika Serikat (AS) mengancam menutup layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink, pada akhir Februari 2025, kini, Ukraina dipastikan kehilangan akses ke citra satelit milik negeri Paman Sam.
Hal tersebut setelah perusahaan teknologi antariksa AS, Maxar, resmi memblokir seluruh layanannya di Ukraina, seperti dikutip dari situs Russia Today, Sabtu, 8 Maret 2025.
Langkah ini menyusul keputusan Washington DC yang baru-baru ini membekukan bantuan militer dan pembagian informasi intelijen kepada tetangga Rusia itu.
Beberapa pengguna Maxar anonim telah mengonfirmasi bahwa mereka telah ditolak aksesnya ke layanan tersebut. Maxar dilaporkan telah menjelaskan bahwa pembatasan penggunaan internet tersebut telah diberlakukan "sebagai tanggapan atas permintaan administratif".
Pembatasan tersebut tampaknya berlaku bagi pengguna pemerintah dan swasta, seraya menambahkan bahwa permintaan yang dikutip oleh perusahaan itu kemungkinan merujuk pada perintah Presiden AS Donald Trump untuk menghentikan semua pembagian informasi intelijen dengan Ukraina.
Maxar diketahui telah menjadi salah satu penyedia utama citra satelit komersial beresolusi tinggi bagi Angkatan Bersenjata Ukraina yang menggunakannya untuk melacak pergerakan pasukan Rusia, menilai kondisi medan perang, dan kerusakan pada infrastruktur utama.
Meski begitu, Maxar belum mengonfirmasi dugaan pembatasan layanan tersebut. Laporan ini muncul saat Washington DC resmi menghentikan pengiriman bantuan militer senilai miliaran dolar AS ke Ukraina.
Sementara CIA telah mengonfirmasi bahwa pembagian informasi intelijen dengan Kyiv ditangguhkan.
Keputusan untuk membekukan seluruh dukungan militer bagi Ukraina menyusul pertemuan panas pekan lalu antara Donald Trump, Wakil Presiden AS JD Vance, dan Presiden Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih.
Dalam pertemuan itu, Trump menuduh Zelenskyy tidak tahu berterima kasih dan "berjudi dengan Perang Dunia III" dengan menolak mencari perdamaian dengan Rusia. Presiden Ukraina itu diminta meninggalkan ibu kota AS dan kembali hanya ketika ia siap untuk negosiasi serius.