Misteri Kerutan Jari dalam Air: Bukan Hanya Efek Air, tapi Ada Tujuan Evolusi yang Mengejutkan
- Pexels/Daria Shevtsova
Jakarta, VIVA – Pernahkah Anda merasa heran mengapa jari-jari tangan dan kaki mengerut setelah lama terendam air?
Fenomena ini, yang sering dianggap sebagai efek samping dari perendaman, ternyata menyimpan misteri ilmiah yang menarik.
Apa Itu Kerutan Jari?
Kerutan pada jari terjadi ketika lapisan terluar kulit, epidermis, menyerap air dan membengkak. Namun, lapisan dalam kulit tidak ikut membengkak, menyebabkan kulit di permukaan menjadi berkerut.
Proses Biologis di Balik Kerutan
Saat jari terendam air, protein keratin dalam epidermis menyerap air dan membengkak. Namun, lapisan dalam kulit tetap normal, menyebabkan kulit di permukaan menjadi berkerut.
Peran Sistem Saraf dalam Kerutan Jari
Penelitian menunjukkan bahwa kerutan jari bukan hanya akibat penyerapan air, tetapi juga melibatkan sistem saraf.
Aktivasi saraf simpatik menyebabkan pembuluh darah di bawah kulit menyempit, menarik lapisan kulit bagian dalam dan menciptakan kerutan di permukaan.
Bukti Ilmiah dari Penelitian
Penelitian oleh Mark Changizi dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa kerutan pada jari meningkatkan cengkeraman benda basah.
Dalam eksperimen, peserta dapat memindahkan kelereng basah lebih cepat dengan jari berkerut dibandingkan dengan jari normal.
Manfaat Evolusi dari Kerutan Jari
Fenomena kerutan jari diyakini memiliki tujuan evolusi. Kerutan pada jari meningkatkan cengkeraman, memungkinkan manusia untuk menggenggam benda basah dengan lebih efektif, yang penting untuk bertahan hidup di lingkungan alami.
Fakta Menarik tentang Kerutan Jari
- Kerutan jari mulai muncul setelah sekitar 5 menit terendam air.
- Kerutan lebih cepat terjadi pada air tawar dibandingkan air laut.
- Kerutan jari dapat digunakan sebagai indikator kesehatan sistem saraf.