Ini yang Terjadi pada Otak dan Paru-paru jika Menahan Bersin, Bisa Fatal!
- Pexels/Cottonbro
Jakarta, VIVA – Siapa sangka, kebiasaan sepele seperti menahan bersin bisa berdampak mengerikan pada tubuh? Para ilmuwan memperingatkan, tindakan ini bukan hanya membuat Anda tidak nyaman, tapi juga berisiko merusak organ penting seperti paru-paru, pembuluh darah, bahkan otak.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di BMJ Case Reports, seorang pria asal Inggris mengalami ruptur faring—robeknya saluran di tenggorokan—hanya karena menahan bersin.
Pria tersebut datang ke rumah sakit dengan rasa sakit ekstrem di tenggorokan dan kesulitan berbicara setelah menutup hidung dan mulut saat bersin. Menurut Anthony Aymat, ahli THT dari London, Inggris, ketika Anda menahan bersin, tekanan udara di dalam saluran pernapasan bisa meningkat hingga 20 kali lipat dibanding bersin normal.
Tekanan tersebut, jika tidak dikeluarkan, dapat "meledak" ke arah tubuh bagian dalam dan menyebabkan:
- Pecahnya pembuluh darah di mata (subconjunctival hemorrhage).
- Pecahnya gendang telinga (barotrauma).
- Kehilangan pendengaran sementara atau permanen.
- Emfisema mediastinum (udara bocor ke dada dan leher).
- Bahkan, dalam kasus ekstrem: stroke akibat pecahnya pembuluh darah otak.
Seorang spesialis neurologi dari Mayo Clinic, Renee Miller, menjelaskan bahwa "Menahan bersin meningkatkan tekanan intrakranial. Pada orang dengan riwayat aneurisma atau kelainan pembuluh darah, ini bisa memicu perdarahan otak."
Mengapa Bersin Itu Penting?
Bersin adalah mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari partikel asing, seperti debu dan virus. Dengan kecepatannya yang bisa mencapai 160 km/jam, bersin membantu mencegah infeksi dan iritasi.
Menahan bersin mungkin terlihat sopan di tengah keramaian, tapi risikonya tidak main-main. Jika Anda merasa perlu menahan, setidaknya jangan tutup hidung dan mulut secara bersamaan. Arahkan ke tisu atau lengan bagian dalam untuk tetap higienis.