Lautan Jadi ‘Bom Waktu’ yang Siap Meledak
- VIVA/Lis Yuliawati
Jakarta, VIVA – Lautan sedang mengalami masa sulit. Mulai dari pemutihan terumbu karang hingga peningkatan suhu dan naiknya permukaan air laut, kondisinya sudah membaik.
Lebih parahnya lagi, para peneliti kini mengatakan bahwa lautan kita mungkin benar-benar menjadi "bom waktu" akibat pengasaman laut.
Hingga baru-baru ini, para peneliti mengklaim bahwa keasaman laut belum melewati "batas planet," seperti dikutip dari situs BGR.
Akan tetapi, sebuah studi baru yang diterbitkan oleh para peneliti di Laboratorium Kelautan Plymouth (PML) Inggris, Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) dan Institut Kooperatif untuk Studi Sumber Daya Kelautan Universitas Negeri Oregon mengatakan bahwa batas tersebut telah tercapai lima tahun lalu.
Alasan para peneliti mengatakan bahwa pengasaman laut adalah bom waktu adalah karena hal itu pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada ekosistem laut dan ekonomi pesisir.
Studi tersebut meneliti data secara mendalam dan menyimpulkan bahwa semakin dalam mereka meneliti laut, semakin buruk temuannya.
Faktanya, mereka menemukan bahwa dalam beberapa kasus, kondisi laut rata-rata sudah sangat dekat atau bahkan melampaui batas planet untuk pengasaman.
Pada kedalaman hanya 200 meter di bawah permukaan (sekitar 656 kaki), 60 persen lautan global telah melampaui apa yang dianggap sebagai batas "aman" untuk pengasaman.
Temuan-temuan ini hanyalah yang terbaru dari daftar panjang tanda-tanda yang menunjukkan bahwa lautan sedang berjuang dalam perjuangan kita melawan perubahan iklim.
Penelitian lain menemukan bahwa 21 persen lautan kehilangan akses ke sinar Matahari, dan beberapa bagian lautan memanas 400 persen lebih cepat dari seharusnya.
Para peneliti mengklaim bahwa satu-satunya cara untuk mengurangi keasaman di lautan adalah dengan menurunkan emisi karbondioksida (CO2).
Sementara banyak negara telah berupaya untuk itu, dengan pemerintahan Trump yang membuat perubahan besar pada EPA dan cara pandangnya terhadap emisi karbon, kecil kemungkinan kita akan melihat perubahan yang berarti dalam waktu dekat.
Namun, kita masih bisa berharap bahwa kita akhirnya akan dapat mengendalikannya. Atau, paling tidak, kita akhirnya akan menyadari bahwa mempercayai para ilmuwan lebih cerdas daripada mengabaikan peringatan mereka.
