Bukan Teknologi atau Modal, Inilah Aset Terpenting yang Menentukan Masa Depan Bisnis

Ilustrasi mencetak SDM berkualitas.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta, VIVA – Dalam dunia bisnis yang terus berubah dan penuh persaingan, banyak perusahaan berlomba-lomba mengembangkan teknologi, memperkuat strategi pemasaran, dan memperluas jaringan distribusi.

Kerugian Kasus Timah Rp300 Triliun, Prabowo: Kita Selamatkan untuk Rakyat

Namun, satu hal yang seringkali menjadi faktor penentu keberhasilan jangka panjang sebuah perusahaan adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia bukan hanya sekadar orang-orang yang bekerja untuk perusahaan.

Mereka adalah otak di balik strategi, tangan di balik produksi, dan wajah yang mewakili merek perusahaan di mata pelanggan. Kreativitas, inovasi, loyalitas, dan kompetensi karyawan berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan dan daya saing perusahaan.

Prabowo Ungkap Potensi Monasit di Kasus Smelter Ilegal, Capai US$ 200.000 Per Ton

Mengapa SDM jadi aset paling bernilai?

1. Tidak tergantikan oleh teknologi sepenuhnya

JNE Berangkatkan Umrah 1.643 Karyawan Terbaik di 2025

Meskipun teknologi terus berkembang, peran manusia dalam pengambilan keputusan strategis, kepemimpinan, dan layanan pelanggan masih sangat dominan. Mesin bisa menggantikan proses, tetapi tidak bisa meniru empati, intuisi, dan kreativitas manusia sepenuhnya.

2. Sumber inovasi dan adaptasi

Dalam lingkungan bisnis yang dinamis, perusahaan harus mampu beradaptasi. Inovasi lahir dari SDM yang berpikir kritis dan mampu melihat peluang dari tantangan.

3. Membangun budaya perusahaan

Budaya kerja yang positif, produktif, dan kolaboratif lahir dari interaksi antar individu. Budaya ini menjadi identitas perusahaan dan salah satu daya tarik bagi talenta terbaik.

Ilustrasi mencetak SDM berkualitas.

Photo :
  • Pixabay

 

Hal itu pun dilakukan BRI Life. "Kami percaya karyawan adalah aset utama. Melalui lingkungan kerja yang positif dan kolaboratif, kami berkomitmen untuk membangun pondasi yang kokoh bagi pertumbuhan bisnis dan peningkatan kualitas layanan," kata Division Head of Human Capital BRI Life, Irwan Aprianto.

Menurutnya, tingkat keterlibatan karyawan juga menjadi salah satu faktor penting dalam penilaian, yang mencerminkan sejauh mana karyawan merasa terlibat dan terhubung, berkontribusi, dan memiliki rasa kepemilikan terhadap perusahaan.

Budaya kerja yang positif dan mendukung juga menjadi aspek penilaian utama, termasuk nilai-nilai perusahaan, kualitas kepemimpinan, serta suasana kerja yang mendorong kolaborasi dan produktivitas.

"Kami terus berkomitmen nyata dalam memperkuat integritas, meningkatkan kualitas pelayanan, dan mendorong inovasi dalam menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks di dunia bisnis asuransi," jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya