Benda Ajaib Ini Serap CO2 seperti Spons, Setara Pohon tapi Buatan Manusia
- Freepik
Jakarta, VIVA – Para ilmuwan di ETH Zurich, Swiss telah mengembangkan jenis material baru yang tidak hanya 'duduk diam' di atmosfer Bumi.
Material ini benar-benar hidup, tumbuh, dan menyerap karbondioksida (CO2) langsung dari udara. Material hidup ini dirancang melalui kolaborasi lintas disiplin ilmu biologi, kimia, dan teknik serta dapat menawarkan metode hemat energi baru untuk penangkapan karbon dalam arsitektur dan desain.
Pada intinya, material tersebut merupakan hidrogel kaya air yang diisi dengan sianobakteri, salah satu bentuk kehidupan tertua di Bumi. Mikroorganisme ini ahli dalam fotosintesis dan dapat beroperasi bahkan dalam cahaya redup.
Di dalam gel, mereka menyerap CO2, mengubahnya menjadi biomassa, dan memicu pembentukan karbonat padat, yang menyimpan karbon dalam bentuk mineral yang stabil, seperti dikutip dari situs BGR, Rabu, 2 Juli 2025. Hal ini memberikan material metode kedua untuk menangkap karbondioksida yang lebih tahan lama daripada pertumbuhan biologis saja.
Hidrogel telah dirancang dengan cermat untuk mendukung kehidupan mikroba, karena ia mentransmisikan cahaya dan memungkinkan air dan nutrisi mengalir, yang memungkinkan bakteri tetap aktif selama lebih dari 400 hari dalam uji lab.
Untuk meningkatkan kinerja, tim menggunakan pencetakan 3D untuk menciptakan bentuk dengan luas permukaan tinggi yang memungkinkan penetrasi cahaya lebih dalam dan distribusi nutrisi yang efisien.
Hasil keseluruhannya adalah material lunak yang secara bertahap mengeras saat mineral terbentuk di dalamnya untuk membentuk struktur hidup yang sesungguhnya yang semakin kuat seiring waktu.
Di luar laboratorium, material ini telah memulai debutnya dalam bidang arsitektur. Di Venesia, struktur yang dicetak dari hidrogel dirakit menjadi kolom setinggi tiga meter untuk Architecture Biennale.
Setiap bagian ini dapat menangkap hingga 18 kilogram CO2 (karbondioksida) per tahun, sama seperti pohon pinus muda. Proyek lain di Milan, Italia justru meneliti bagaimana bahan hidup dapat digunakan sebagai pelapis kayu, mengubah pertumbuhan mikroba menjadi fitur desain yang terlihat.
Alasan mengapa hal ini menonjol dari pendekatan penangkapan karbon tradisional adalah karena bersifat pasif, dapat diskalakan, dan ekspresif secara visual.
Alih-alih mengandalkan sistem industri besar atau bahan kimia keras, hal ini memanfaatkan biologi itu sendiri untuk menangkap karbon secara diam-diam dan terus-menerus.
