Patungan Publik untuk Pesawat BJ Habibie Capai Rp7 Miliar

Ilham Habibie dengan maket Pesawat R80.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Urunan pengembangan purwarupa Pesawat R80 yang digagas PT Regio Aviasi Industri, atau RAI memasuki bulan ketiga. Chief Investment Officer PT RAI, Desra Firza Ghazfan mengatakan, sampai saat ini urunan yang terkumpul mencapai Rp7 miliar.

Ngeri! Pesawat Batik Air Mendarat Miring di Bandara Soetta, Picu Kepanikan

Secara resmi, RAI menggandeng medium patungan publik daring, Kitabisa.com. Cara ini dilakukan, agar publik bisa ikut menjadi bagian dan mendukung pengembangan program pesawat R80.

"Kita pakai generasi millenial untuk menyebarkan message tentang R80, mereka aktif membantu memfilter, menyebarkan, tiga bulan kerja sama dengan Kitabisa, ada 25 ribu partisipasi masyarakat," ujar Desra, ditemui di Kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2017.

Indonesia Bakal Punya Bengkel Pesawat Militer Sendiri, Gandeng Perusahaan Raksasa Perancis

Diketahui, total biaya pembuatan purwarupa Pesawat R80 mencapai lebih dari Rp200 miliar. Sedangkan untuk keseluruhan biaya pengembangan usaha, mencapai sekitar Rp20 triliun.

Berdasarkan baseline master plan R80, purwarupa R80 akan diujiterbangkan pada 2022. Setelah melewati proses sertifikasi, R80 akan diproduksi secara massal pada 2025. 

Tidak Ada Korban Jiwa dalam Insiden Senggolan 2 Pesawat Vietnam di Bandara Hanoi

Pesawat R80 murni buatan Indonesia. Arsiteknya adalah BJ Habibie, disponsori oleh PT RAI, dan dikerjakan oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

RAI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perancangan, pengembangan, dan manufaktur pesawat terbang, didirikan oleh Presiden RI ke-3 BJ Habibie bersama putra sulungnya Ilham Akbar Habibie.

RAI khusus mengembangkan pesawat udara R80, untuk menjawab kebutuhan angkutan udara regional di Indonesia dan pasar internasional. 

Arsjad Rasjid.

Dari Infrastruktur hingga SDM, Aftech Beberkan Tantangan Kembangkan Sektor Keuangan Digital RI

Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), Arsjad Rasjid, membeberkan sejumlah tantangan bagi sektor keuangan dan ekonomi digital di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
4 Juli 2025