Deretan Ojol Selain Gojek dan Grab, Begini Nasibnya
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA – Bisnis ojek online atau ojol di Tanah Air dipelopori oleh Gojek yang didirikan resmi Februari 2011, dan kemudian meluncurkan aplikasi Gojek pada awal 2015.
Hadirnya layanan ojek online ini memudahkan pengguna memesan layanan transportasi, yang membuat booming di sejumlah kota besar seperti Jakarta.
Setelah Gojek, masuklah Grab. Perusahaan asal Malaysia itu merilis aplikasi khusus ojek online, GrabBike, beberapa bulan kemudian.
Munculnya Gojek dan Grab inilah kemudian memicu pasar. Di luar dua raksasa transportasi online ini muncullah deretan layanan ojek online. Sebut saja TeknoJek, BlueJak, Ojesy dan Anterin.
Namun demikian, seiring waktu berjalan, hanya ojek online berseragam hijau hitam saja yang terlihat wara-wiri di jalanan ibu kota Jakarta. Berikut deretan ojol yang lambat laun layanannya mulai hilang dari jalan raya.
TekoJek
Layanan ojol ini diluncurkan pada Mei 2016. Pada awal berdiri mereka mengklaim sudah punya tiga ribu pengemudi. Mitra TeknoJek telah beroperasi melayani antar jemput penumpang yang ada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Salah satu pendiri TeknoJek, Robert S.D. yang juga sebagai Chief Executive Officer TeknoJek, menargetkan akhir 2016 ada 50 ribu order tiap hari.
Untuk 2017, TeknoJek berencana eskpansi ke Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Robert mengklaim mitra pengemudi TeknoJek bisa mengantongi minimal Rp2,5 juta per bulan.
AdaJek
Layanan ini muncul tak lama setelah TeknoJek. Tepatnya Juni 2016. Namun, fokus layanan mereka bukanlah Jakarta, melainkan Bogor.
Chief Operating Officer PT Ada Solusi Infotech, Teguh Mubarakh menjelaskan, ojol dengan warna khas ungu ini banyak terlihat di wilayah Bogor.
Adapun Jakarta dan Bekasi memang menjadi wilayah target mereka, namun menyusul kemudian. Ia mengungkapkan pengemudi yang telah terdaftar di AdaJek untuk wilayah Bogor saja sudah mencapai angka dua ribu pengemudi.
LadyJek
Berdiri pada 8 OKtober 2015, LadyJek memang dikhususkan bagi kaum hawa untuk bisa menikmati layanan ojek online di sekitaran wilayah Jabodetabek.
Direktur PT Synergy Multi Solution, Brian Mulyadi, yang memprakarsai LadyJek, mengatakan, selain faktor kebutuhan bagi wanita, kesempatan di dunia digital yang sangat luas juga menjadi faktor bos muda itu menggagas ide ojek online.