Transformasi Digital Superbank Ngagetin: Dari Nol ke Rp15 Triliun dengan 4 juta Nasabah dalam 1 Tahun

Direktur Utama Superbank Tigor M Siahaan.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

Jakarta, VIVA – PT Super Bank Indonesia (Superbank), bank digital yang didukung oleh Grab, Emtek, Singtel dan KakaoBank, mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada semester I 2025, menandai satu tahun sejak peluncuran aplikasi digital secara luas pada Juni 2024.

Grab Klaim Penyesuaian Tarif Transportasi Daring ke Depankan Kesejahteraan Mitra

Dalam periode tersebut, Superbank tidak hanya berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp20,1 miliar, tetapi juga telah dipercaya oleh hampir 4 juta nasabah di seluruh Indonesia.

Pencapaian ini memperkuat posisi Superbank sebagai salah satu bank dengan layanan digital dengan pertumbuhan yang cepat.

Cucu Pendiri Sinarmas Resmi Masuk Lingkaran Elite Singapura, Setara Bos Grab dan TikTok

Capaian ini menegaskan keberhasilan strategi yang mengedepankan inovasi dan integrasi dalam ekosistem Superbank.

Tidak hanya mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, strategi ini juga memperluas inklusi keuangan secara nyata, terutama bagi masyarakat yang sebelumnya belum terlayani oleh layanan perbankan konvensional.

Hasil Audit Mandiri oleh Pengguna: 98% Harga Grab Konsisten Selama Kampanye “Awet Murah Tiap Hari”

Menurut Direktur Utama Superbank Tigor M Siahaan, meraih profitabilitas dan melayani hampir 4 juta nasabah hanya dalam satu tahun sejak peluncuran digital adalah pencapaian luar biasa.

"Melalui integrasi yang erat dengan ekosistem seperti Grab dan OVO, kami mampu membangun kredibilitas, mempercepat adopsi, dan menyederhanakan pengalaman perbankan dalam keseharian pengguna," ungkap dia.

Superbank mencatat pertumbuhan signifikan di hampir seluruh indikator utama sepanjang semester I 2025.

Total penyaluran kredit mencapai Rp8,4 triliun, meningkat 123 persen secara year-on-year (YoY), seiring dengan strategi akuisisi nasabah dan ekspansi produk pinjaman yang tepat sasaran.

Pertumbuhan kredit ini turut mendorong kenaikan total aset menjadi Rp15 triliun, atau tumbuh 122 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) melonjak 748 persen YoY menjadi Rp8,4 triliun.

Lompatan ini didorong oleh kepercayaan masyarakat serta inovasi produk tabungan berbasis ekosistem seperti OVO Nabung by Superbank, produk rek-wallet (rekening e-wallet) yang memungkinkan jutaan pengguna OVO menabung secara instan dan aman langsung dari aplikasi OVO mereka dengan bunga 5 persen per tahun.

Kinerja pendapatan juga menunjukkan tren positif. Pendapatan bunga bersih tumbuh 171 persen YoY menjadi Rp667,6 miliar, didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bruto sebesar 237 persen menjadi Rp904,7 miliar.

Hal ini mendorong perbaikan Net Interest Margin (NIM) menjadi 10,2 persen, naik dari 8,1 persen pada tahun sebelumnya.

Selain itu, efisiensi operasional turut membaik signifikan, tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) yang menurun drastis menjadi 74,2 persen dari sebelumnya 149,9 persen.

Kualitas aset tetap terjaga dengan baik, di mana NPL Gross turun ke 2,7 persen dan NPL Net berada di level 0,98 persen.

“Transformasi digital kami telah membentuk fondasi bisnis yang tangguh dan efisien. Dengan pertumbuhan nasabah yang pesat dan pengelolaan risiko yang disiplin, kami siap untuk menjalankan tahap pertumbuhan berikutnya,” ucap Tigor M Siahaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya