Lompati Uber, Bytedance China Jadi Startup Paling Berharga di Dunia

Aplikasi Tik Tok, salah satu anak usaha Bytedance Technology.
Sumber :
  • Yicai Global

VIVA – Bytedance mendapat suntikan dana US$3 miliar atau setara Rp45,5 triliun dari Softbank. Ini membuat perusahaan pemilik Tiktok itu menjadi yang paling valuable di dunia.

Tersangka Korupsi di Malaysia Bakar Uang Tunai 1 Juta Ringgit untuk Hilangkan Bukti

Dilansir laman The Verge, Sabtu, 27 Oktober 2018, Bytedance sekarang bernilai US$75 miliar. Menggeser Uber dengan angka sebesar US$72 miliar.

Hal tersebut merupakan pencapaian sendiri mengingat Bytedance tidak begitu banyak kehadirannya di luar China. Bytedance juga dikabarkan meraup revenue U$2,5 miliar tahun lalu, saat startup lain belum bisa berada di posisi tersebut.

Temui Petinggi Holdings, Airlangga Dorong Temasek Tambah Investasi di RI

Kontribusi pundi-pundi uang besar Bytedance datang dari Tiktok. Termasuk dari agregator berita, Toutiao.

Tiktok diketahui menjadi sensasi utama di kalangan remaja di beberapa negara dunia. Sementara Toutiau turut sukses mendulang untung. Salah satu aplikasi paling menonjol di China itu mendapat ratusan juta pengguna aktif, baik harian dan juga bulanan. Toutiau menghasilkan uang dengan iklan pada feed di aplikasi mereka.

Kasus Gratifikasi Pengadaan Katalis Pertamina, KPK Sita Uang Rp 1,3 Miliar dari Mantan Suami Olla Ramlan

Namun sayang, Toutiau dan Bytedance melakukan pelanggaran sensor pemerintah China tahun ini. Aplikasi itu harus dihapus sementara dari app store, sedangkan aplikasi untuk meme Neihan Duanzi harus ditutup selamanya.

Pendiri dan CEO Bytedance, Zhang Yiming telah menerbitkan permohonan maafnya. Dia mengaku bersalah karena telah menerbitkan produk yang menabrak nilai sosialis inti.

Mimi Yuliana Maeloa.

Cucu Pendiri Sinarmas Resmi Masuk Lingkaran Elite Singapura, Setara Bos Grab dan TikTok

Mimi Yuliana Maeloa, cucu mendiang pendiri Sinarmas Group Eka Tjipta Widjaja, membeli rumah di Chatsworth Avenue, Singapura.

img_title
VIVA.co.id
21 Juli 2025