EV Hive 'Rebranding' Jadi CoHive, Bukan Sekadar Ruang Kerja

Suasana kerja di coworking space, CoHive.
Sumber :
  • CoHive

VIVA – Coworking space EV Hive baru saja meluncurkan nama dan produk baru atau rebranding menjadi CoHive: 'Transformation 4.0'. Kini, CoHive bukan hanya berfungsi sebagai ruang kerja (coworking) tetapi juga tempat tinggal (CoLiving), ruang ritel (CoRetail), dan ruang acara (CoHive Event Space).

Jadi Tersangka Baru Kasus Korupsi, Ini Peran Eks Manajer Indofarma

Mereka juga meluncurkan CoHive 101 menjadi kantor pusat di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. CoHive 101 merupakan bangunan 18 lantai yang bisa memfasilitasi 2.700 anggota. Di sana disediakan ruang kerja komunal, kantor pribadi, dan ruang rapat.

"Kami menjadi coworking space pertama di Indonesia yang mengoperasikan sepenuhnya gedung tingkat tinggi," kata Pendiri dan Kepala Eksekutif CoHive, Jason Lee, dalam keterangannya, Kamis, 20 Juni 2019.

Produk Nasabah PNM Mekaar Laris Manis di Tokyo Gift Show 2024

Ia menjelaskan dengan peresmian menunjukkan adanya optimisme permintaan pasar atas ekosistem kerja yang terintergrasi. Hal itu juga yang menyebabkan CoHive bekerja sama dengan Keppel Land Indonesia untuk menghasilkan produk CoLiving pertama di Tower Crest West Vista, Jakarta Barat.

Produk CoRetail menawarkan bagi pengguna ruangan yang fleksibel dengan harga terjangkau untuk perusahaan bisa memasarkan dan menjual produk di komunitas seperti CoHive. Sedangkan, CoHive Event Space memenuhi kebutuhan perusahaan untuk pengadaan acara dan pertemuan.

Hendri Dijanjikan Kerja di Thailand dengan Gaji Rp 159 Juta per Bulan, tapi Malah Disekap di Myanmar

Bukan itu saja, CoHive juga telah mengamankan US$13,5juta (Rp188 miliar) pada penutupan pertama seri B. Dana tersebut dipimpin oleh Stonebridge Venture. Direktur Stonebridge Venture, Fortune Sohn, mengatakan para investor ingin memperkuat posisi CoHive di Indonesia.

"Kehadiran ruang kerja komunal yang fleksibel dan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau yang disediakan CoHive mampu menggandakan nilai hunian untuk bangunan. Pencapaian signifikan inilah yang menjadi nilai tambah perusahaan bagi penyewa atau anggota dan pemilik bangunan," ungkap Sohn.

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

Gerakan boikot sengaja diviralkan untuk menekan perekonomian Israel agar berhenti menjajah tanah Palestina. Masyarakat dunia dari berbagai golongan larut dalam euforianya

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024