Masih Banyak 'Kursi Kosong' di Ekosistem Digital

Ilustrasi teknologi digital.
Sumber :
  • Digital Insurance Agenda

VIVA – Di tengah fenomena perlambatan ekonomi dan ancaman resesi akibat pandemi Virus Corona COVID-19 yang belum usai, sektor usaha mikro, kecil dan menengah, serta koperasi diharapkan bisa menjadi pilar utama untuk menggerakkan dan menggairahkan ekonomi nasional.

Semangat UMKM, Semangat Angkringan 66

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk melakukan percepatan pemberian relaksasi dan bantuan likuiditas kepada koperasi dan UMKM. Bantuan likuiditas untuk kedua sektor itu senilai Rp123,46 triliun yang merupakan bagian dari anggaran program pemulihan ekonomi secara nasional.

Selain bantuan likuiditas, anggaran untuk menggerakkan sektor ekonomi kecil dan menengah juga disalurkan melalui program subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta penempatan dana pemerintah di perbankan swasta untuk restrukturisasi kredit kedua sektor tersebut.

Analisis Motivasi Konsumen UMKM Superdecor.id untuk Strategi Pemasaran

Data terhimpun dari berbagai sumber, sektor UMKM di Indonesia saat ini berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sektor ini menyumbangkan hingga Rp8.573,9 triliun ke PDB Indonesia pada 2018, atau 57,8 persen terhadap PDB keseluruhan.

Selain itu, sektor UMKM mempekerjakan sebanyak 116.978.631 orang atau 97 persen dari total tenaga kerja Indonesia. Hingga saat ini jumlah UMKM di seluruh Indonesia sebanyak 64.194.057 unit usaha atau 99,99 persen dari total unit usaha di Indonesia.

3 Peran Strategis IDTH, jadi Pelindung Kesehatan Manusia

Managing Director Energy Plus Indonesia Marketing Communicatin Hub, Wahab Afwan, menilai kebijakan itu telah sesuai dengan yang diharapkan. Menurutnya, kontribusi sektor UMKM terhadap ekonomi nasional mencapai 60 persen dan menyerap sekitar 90 persen pasar tenaga kerja.

“Gotong royong UMKM merupakan kunci ketahanan ekonomi nasional di masa pandemi seperti sekarang. Kami juga akan mendukung mereka untuk masuk ekosistem digital yang saat ini baru sekitar 12 persen (sekitar 7,7 juta) dari total 64,2 juta UMKM di Indonesia," kata dia, Rabu, 29 Juli 2020.

Wahab juga mengaku akan menyediakan program yang membantu para UMKM terdampak dengan cara memberikan solusi bisnis soal strategi pemasaran yang adaptif melalui kolaborasi Hub antar UMKM. Mulai dari supply chain sampai dengan sales/marketing dan distribusi produk.

“Situasi pendemi COVID-19 yang berkepanjangan akan sangat memukul perekonomian nasional, termasuk UMKM. Dengan adanya solusi kolaborasi hub antar UMKM diharapkan bisa membantu ketahanan ekonomi nasional," tuturnya.

Acara FGD di Komisi VI DPR RI

PPM Manajemen Perkuat Peran di Ekosistem Digital

Kegiatan pra-summit telah digelar, salah satunya Focus Group Discussion (FGD) bertajuk AI untuk Ekonomi Digital Masa Depan.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2025