Ditemukan Galaksi Hyperion, Miliaran Kali Lebih Besar dari Matahari

Proto supercluster Hyperion, terdeteksi dari Very Large Telescope milik ESO
Sumber :

VIVA – Astronom terus melakukan eksplorasi menjelajah ruang angkasa. Penemuan demi penemuan, berhasil mereka dapatkan untuk memperkaya dan memberi petunjuk baru pada ilmu pengetahuan manusia.

Pilot Manusia Siap-siap Pensiun, ChatGPT akan Dominasi Misi Antariksa

Seperti baru-baru ini, yaitu penemuan kelompok galaksi yang diberi nama Hyperion. Hyperion disebut merupakan galaksi terbesar dan paling luas yang pernah dijumpai oleh ilmuwan. Keberadaannya terdeteksi oleh alat Very Large Telescope (VLT) yang ditempatkan di Chili, dan dijalankan oleh European Space Agency (ESA).

Sebagaimana dirangkum dari laman Metro, 19 Oktober 2018, galaksi-galaksi itu dikelompokkan menjadi 'proto-supercluster' yang memiliki satu juta gabungan massa, miliaran kali lebih besar dari Matahari.

Bukan Sihir! Inilah Alat Mata-mata Paling Gila: Bisa Baca Huruf Kecil dari Jarak 1,3 Km

Penamaan Hyperion sendiri bermakna Matahari dalam mitologi Yunani. Astronom meyakininya sebagai salah satu objek tertua yang pernah diamati di luar angkasa.

Mengacu pada jaraknya dari Bumi, para astronom memperkirakan cluster tersebut sudah ada dua miliar tahun setelah Big Bang. Bima Sakti, galaksi tempat kita tinggal, berusia sekitar 13,8 miliar tahun.

China Mengguncang Dunia! Luncurkan Otak AI Raksasa ke Luar Angkasa Lewat 2.800 Satelit Superkomputer

"Ini adalah galaksi yang sangat jauh dari kita, hampir di awal alam semesta, dan memungkinkan kita untuk memahami lebih baik bagaimana alam semesta berevolusi dari Big Bang hingga hari ini," kata astronom, Steffen Miefke, kepala operasi untuk Observatorium Selatan Eropa.

Astronom dari University of California, Brian Lemaux dan Davis, yang juga turut menulis laporan mengatakan, galaksi Hyperion menjadi lebih padat karena pengaruh gravitasi selama miliaran tahun.

"'Supercluster' yang jaraknya lebih dekat ke Bumi cenderung memiliki distribusi massa, jauh lebih pekat dengan fitur struktural yang jelas. Tapi mengenai Hyperion, massa yang didistribusikan seragam dengan serangkaian gumpalan yang terhubung, yang dihuni oleh kumpulan galaksi," kata Lemaux.

Ilustrasi Bulan.

Korsel Akan Bangun Pangkalan di Bulan pada 2045

Korea Selatan berencana meluncurkan satelit astronomi pertamanya pada tahun 2030.

img_title
VIVA.co.id
18 Juli 2025