Genghis Khan, Kaisar Mongol yang Makamnya Misterius

Monumen Genghis Khan di Tsonjin Boldog, Mongolia.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Genghis Khan adalah seorang pejuang abad ke-13 di Asia Tengah yang mendirikan Kekaisaran Mongol membentang dari Samudra Pasifik hingga Eropa.

10 Bandara Terbaik Dunia yang Layani 50-60 Juta Penumpang, Ada Soekarno-Hatta

Banyak hal tentangnya yang masih belum diketahui. Misalnya, seperti apa sosoknya karena tidak ada satu pun potret asli pria itu, menurut Jean-Paul Roux, profesor emeritus di Ecole du Louvre dalam bukunya 'Genghis Khan and the Mongol Empire' (Thames & Hudson 2003).

Semua citra dirinya yang ada saat ini diciptakan setelah kematiannya atau oleh orang yang belum pernah bertemu dengannya.

Dibuka Menghijau, IHSG Pede Lanjut Menguat meski Bursa Asia-Pasifik Lesu

Selain itu, sampai Khan menguasai orang Uighur, orang Mongolia masih tidak memiliki sistem penulisan. Dengan demikian, banyak catatan tentang dirinya yang masih ada ditulis oleh orang asing.

Satu catatan penting Mongolia yang berjudul The Secret History of the Mongol ditulis secara anonim beberapa saat setelah kematian Khan.

Akhir Tragis Stefano Pioli di Al Nassr

Dari apa yang dapat dikumpulkan oleh sejarawan modern, dia lahir sekitar 1160 Masehi dan meninggal dunia pada Agustus 1227 M. Kemungkinan penyebabnya adalah karena wabah pes saat melakukan kampanye melawan orang-orang Tangut.

Wilayah kekuasaan Genghis Khan, Kekaisaran Mongol.

Photo :
  • Shutterstock

Genghis Khan lahir dengan nama Temujin (dibaca Temuchin). Pada saat itu Mongolia tidak bersatu dan diperintah oleh klan dan kelompok suku yang berbeda. Ayahnya, bernama Yesuge (dibaca Yesukai) merupakan tuan dan pemimpin dari 40 ribu tenda keluarga.

Bahkan, saudara laki-lakinya, termasuk yang senior, mengakuinya sebagai pemimpin dan kepala klan Borjigin, menurut Syed Anwarul Haque Haqqi, profesor di Aligarh Muslim University India dalam bukunya 'Chingiz Khan: The Life and Legacy of an Empire Builder' (Primus Book, 2010).

Ibu Temujin, Hoelun telah ditangkap oleh klan ayahnya dan dipaksa menjadi istri Yesugei (praktik umum di Mongolia saat itu). Anak laki-laki mereka diberi nama Temujin untuk merayakan kemenangan ayahnya atas musuh yang juga disebut Temujin.

"Kita hanya tahu sedikit tentang kehidupan awal Temujin, namun masuk akal untuk menganggap bahwa tahun-tahun yang berlalu dan masa kanak-kanaknya berubah menjadi remaja. Dia dibesarkan dalam suasana kehidupan nomaden yang keras di mana para penguasa dan kepala suku bertempur, minum, dan berduel, menikah dan tidur dengan senjata di bawah mereka —kehidupan yang keras di mana para pemimpin berbagi kesengsaraan dan kelaparan," tulis Haqqi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya