3 Raksasa Satelit yang Siap Guncang Dunia Internet 2025, Bukan Monopoli Starlink Elon Musk

Elon Musk resmi meluncurkan layanan internet Satelit Starlink di Denpasar, Bali, Minggu, 19 Mei 2024.
Sumber :
  • (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Jakarta, VIVAStarlink milik Elon Musk memang mendominasi pasar internet satelit global. Namun, beberapa pesaing besar kini siap menantang dominasi tersebut dengan teknologi canggih dan jangkauan yang luas. Berikut 3 tiga pesaing utama yang patut diperhatikan:

Jumlah Satelit: 3.236 satelit di orbit rendah Bumi (LEO).

Status: Telah meluncurkan 27 satelit pada April 2025; layanan komersial dijadwalkan mulai akhir 2025.

Kecepatan Internet: Antena standar hingga 400 Mbps, model portabel hingga 100 Mbps, dan model premium hingga 1 Gbps.

Harga Berlangganan: Belum diumumkan secara resmi, namun Amazon menekankan pada harga yang terjangkau.

Keunggulan: Integrasi dengan infrastruktur Amazon Web Services (AWS) dan potensi bundling dengan layanan Amazon lainnya.

Ketersediaan di Indonesia: Amazon Kuiper berencana membangun enam stasiun gateway di Indonesia dengan investasi awal US$20 juta (Rp328 miliar).

Kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) sedang dijajaki untuk memperluas konektivitas digital di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

2. Eutelsat OneWeb

Jumlah Satelit: 630 satelit di orbit rendah Bumi (LEO).

Status: Layanan aktif di sebagian besar Eropa dan Amerika Utara sejak Juni 2023.

Kecepatan Internet: Kecepatan download hingga 150 Mbps.

Harga Berlangganan: Lebih tinggi dibandingkan Starlink, dengan terminal yang lebih mahal.

Keunggulan: Didukung oleh pemerintah Eropa, cocok untuk kebutuhan bisnis dan militer.

Ketersediaan di Indonesia: Belum ada informasi resmi mengenai ekspansi layanan ke Indonesia.

3. SES O3b mPOWER

Jumlah Satelit: Sistem Medium Earth Orbit (MEO) dengan kapasitas tinggi.

Status: Layanan komersial dimulai pada April 2024.

Kecepatan Internet: Kecepatan hingga 3 Gbps per kapal untuk layanan pelayaran.

Harga Berlangganan: Dirancang untuk pelanggan korporat dan industri, harga bervariasi.

Keunggulan: Koneksi internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah, cocok untuk aplikasi bisnis dan industri.

Cerita Pemilik Tesla Cybertruck Merasa Tertipu oleh Klaim Elon Musk

Ketersediaan di Indonesia: Belum ada informasi resmi mengenai ekspansi layanan ke Indonesia.

Dengan hadirnya pesaing-pesaing ini, persaingan di pasar internet satelit semakin ketat. Masing-masing menawarkan keunggulan dan target pasar yang berbeda, dari konsumen rumahan hingga kebutuhan industri dan militer.

Tetangga Indonesia Pasang Starlink di Pesawat Mata-mata

Apakah Starlink milik Elon Musk akan tetap menjadi pemimpin, ataukah pesaing-pesaing ini akan merebut takhta? Hanya waktu yang akan menjawab.

Mobil listrik Tesla

Elon Musk Ogah Lengser dari Kursi CEO Tesla Kecuali Hal Ini Terjadi

Beberapa waktu lalu, beredar sebuah rumor yang menyampaikan bahwa Dewan direksi Tesla mulai mencari sosok baru untuk menggantikan Elon Musk sebagai CEO produsen otomotif

img_title
VIVA.co.id
22 Mei 2025