Elon Musk Ogah Lengser dari Kursi CEO Tesla Kecuali Hal Ini Terjadi
- Carscoops
Washington D.C., VIVA – Beberapa waktu lalu, beredar sebuah rumor yang menyampaikan bahwa Dewan direksi Tesla mulai mencari sosok baru untuk menggantikan Elon Musk sebagai CEO produsen otomotif tersebut.
Berdasarkan laporan Wall Street Journal, direksi sudah menghubungi sejumlah firma untuk mencari kandidat CEO sejak Maret 2025.
Adapun proses pencarian ini juga beriringan dengan para direktur yang meminta Elon Musk lebih fokus ke perusahaan.
Sebab, ia belakangan justru lebih aktif di dunia politik dan pemerintahan sebagai salah satu orang penting Presiden Trump.
Kabar terbaru, Elon Musk memberikan penegasan bawa dirinya tidak akan mundur dari posisi CEO Tesla dalam waktu dekat. Pernyataan itu diungkapkan langsung oleh Musk saat tampil di Qatar Economic Forum pekan ini.
Elon Musk Berikan Salam Nazi (Doc: X)
- VIVA.co.id/Natania Longdong
"Saya masih akan menjadi CEO Tesla dalam lima tahun ke depan, kecuali saya mati." ujar Musk, dilansir VIVA dari laman Insideevs.
Ucapan itu disampaikannya sambil bercanda, seolah kematian adalah tantangan teknis yang belum sempat ia pecahkan.
Pernyataan tersebut muncul saat Musk tengah terlibat dalam diskusi panas seputar politik bersama jurnalis Bloomberg, Mishal Husain.
Ketika ditanya apakah ia akan tetap memimpin Tesla dalam lima tahun mendatang, Musk menjawab lugas, namun menambahkan syarat kecil:
"Kalau saya tidak mati. Kita lihat saja apakah saya masih hidup," ucapan itu sempat membuat penonton tertawa, tapi suasana diskusi segera berubah serius.
Sebab, meski Musk masih ingin memimpin Tesla, yang jadi sorotan bukan hanya soal mobil listrik dan robotaxi, tapi juga soal kekuasaan.
Menurut Musk, kelangsungan kepemimpinannya di Tesla bergantung pada satu hal penting, mayoritas hak suara di perusahaan.
"Ini bukan soal uang. Ini soal kendali yang masuk akal atas masa depan perusahaan, terutama untuk membangun jutaan hingga miliaran robot humanoid," ujar Musk, menegaskan bahwa faktor finansial bukan alasan ia ingin tetap memimpin.
Ia juga menolak kemungkinan disingkirkan karena tekanan politik.
"Saya tidak bisa hanya duduk, lalu suatu hari disingkirkan karena alasan politik oleh para aktivis. Itu tidak bisa diterima. Itu saja yang penting."
Pernyataan tersebut mengungkap apa yang disebut netizen sebagai “robot clause”: jika Musk akan membawa Tesla ke masa depan yang penuh AI dan robot Optimus, maka ia ingin jaminan tidak akan didepak begitu saja.
Musk juga menyebut bahwa perlindungan dari regulator, pemegang saham, maupun kontroversi politik perlu ia miliki, terutama di tengah penurunan penjualan yang tengah menghantam Tesla.
Namun, menurut Musk, penurunan penjualan itu kini sudah lewat. "Itu sudah berbalik. Eropa adalah pasar terlemah kami. Tapi di tempat lain, penjualan kami kuat. Kami tidak melihat adanya kekurangan permintaan."
Ia juga menyinggung bahwa beberapa orang membeli Tesla karena kepribadiannya yang eksentrik.
"Kami mungkin kehilangan pembeli dari sisi kiri, tapi kami dapat banyak dari sisi kanan. Angkanya jelas kuat sekarang," katanya.
Kendati demikian, data penjualan di AS berkata lain. Tesla masih mencatat penurunan pada kuartal pertama 2025, sementara produsen lain justru mencetak pertumbuhan dua digit.
Meskipun begitu, harga saham Tesla naik, dan Musk menyebut hal itu sebagai indikator nyata kondisi perusahaan.