Contoh-contoh Soal Tes Skolastik untuk Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Yuk Pahami!
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA Edukasi – Bagi calon mahasiswa baru yang akan lanjut ke perguruan tinggi negeri (PTN) yang diimpikan, sebelumnya kalian harus lebih dulu mengetahui salah satu jalur masuk yang harus Anda lewati.
Seperti yang kita ketahui bersama, jika Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah meresmikan skema baru perihal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) untuk tahun 2023.
Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) telah mengubah berbagai aturan-aturan untuk masuk perguruan tinggi negeri pada tahun 2023 mendatang.
Adapun salah satu jalur masuk perguruan tinggi negeri (PTN) adalah melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT). UTBK-SNBT akan menggantikan tes Ujian Tulis Berbasis Komputer -Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) ke depannya.
Ilustrasi/Penerimaan mahasiswa baru
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
Berdasarkan penjelasan pada kebijakan umum, materi tes dalam Ujian Tertulis Berbasis Komputer dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (UTBK-SNMPMB) Tahun 2023 akan terdiri dari dua komponen besar yaitu Tes Potensi Skolastik dan Tes Literasi.
Nah untuk ulasan kali ini kami akan membawa Anda untuk mengetahui apa itu Tes Skolastik atau Potensi Skolastik, lengkap dengan contoh-contoh soalnya.
Tes Potensi Skolastik
Berdasarkan laman resmi SNPMB, bahwa Tes Potensi Skolastik (TPS) sendiri merupakan tes yang didesain untuk menguji kemampuan cara berpikir para siswa sekolah yang bakal jadi calon mahasiswa baru agar bisa lebih memahami dan nalar yang diperlukan untuk seseorang dapat berhasil dalam pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi.
Tentu saja, kemampuan ini berkembang melalui proses belajar dan pengalaman-pengalaman di sekolah maupun di luar sekolah. Perlu Anda ketahui untuk Tes Potensi Skolastik ini ada empat tahapan yang perlu Anda ketahui. Mulai dari Kemampuan Penalaran Umum, Pengetahuan serta Pemahaman Umum, Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis, hingga terakhir Pengetahuan Kuantitatif.
Penalaran Umum
Untuk tahapan pertama yakni mengetahui tentang Penalaran Umum. Di mana Penalaran Umum ini dibagi lagi menjadi tiga poin yakni Penalaran Induktif (kemampuan mengamati fakta-fakta), Penalaran Deduktif (kemampuan bernalar secara logis), dan Penalaran Kuantitatif (matematika sederhana).