Contoh-contoh Soal Tes Skolastik untuk Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Yuk Pahami!

Calon Mahasiswa mengikuti ujian.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

Makna meluas (generalisasi) merupakan proses pergeseran makna yang menyebabkan makna yang baru menjadi lebih luas jika dibandingkan makna sebelumnya.

Telkomsel Umumkan Tujuh Top Scorer Ilmupedia Tryout UTBK 2025

Makna menyempit (spesialisasi) merupakan proses pergeseran makna yang menyebabkan makna kata yang baru menjadi lebih sempit jika dibandingkan dengan makna sebelumnya.

Kata yang tidak mengalami makna meluas (menyempit) terdapat pada kata sarjana dalam kalimat opsi C: “Para sarjana lingkungan berkumpul di Kanada untuk mengikuti konferensi internasional tentang perubahan iklim.”

Polda Jabar Ungkap Joki UTBK SNBT Dibayar Rp 100 Juta

Sementara itu, kata kursi (opsi A), sekolah (opsi B), berlayar (opsi D), dan Bapak (opsi E) memiliki makna meluas (generalisasi).

Dengan demikian, jawabannya adalah C.

Mahasiswi Kedokteran Unhas Jadi Tersangka Joki UTBK, Dibayar Rp 2 Juta

Topik: Kata, Makna, dan Konjungsi

Subtopik: Pembentukan Kata dan Makna

Kata yang mengalami makna menyempit terdapat pada kalimat, kecuali ….

Bangunan sekolah tersebut sudah lama tidak direnovasi.
Para pendeta baru saja mengunjungi lokasi bencana.
Kami belajar membaca dan menulis kaligrafi di madrasah.
Entah dari mana sumber bau busuk yang tercium oleh mereka.
Walaupun sebagai seorang pembantu, dia tidak pernah merasa malu.
Kunci Jawaban: A

Pembahasan:

Kata yang tidak mengalami makna menyempit (meluas) terdapat pada kata sekolah dalam kalimat opsi A: “Bangunan sekolah tersebut sudah lama tidak direnovasi.”

Sementara itu, kata pendeta (opsi B), madrasah (opsi C), bau (opsi D), dan pembantu (opsi E) memiliki makna meluas (generalisasi).

Dengan demikian, jawabannya adalah A.

Nah untuk soal selanjutnya ada cerita yang perlu Anda baca sebelumnya.

   (1) Di sepanjang tujuh puluh tahun Indonesia merdeka, setelah empat belas tahun mencoba praktik demokrasi parlementer secara liberal dan tiga puluh delapan tahun diperintah oleh dua penguasa berdasar sistim politik semi presidensial, [...] Indonesia berkesempatan secara sadar dan leluasa, untuk menerapkan dan mengembangkan demokrasi presidensial. (2) Setelah sebelas tahun berlangsung secara relatif konsisten (2004—2015), ternyata eksperimen besar sistem pengelolaan negara (state-craft) yang ke-3 itu memberikan hasil terbaik yang prospektif berupa kemajuan demokrasi dan politik beserta sosial dan ekonomi secara lebih komprehensif.

   (3) Ada beberapa argumen, pertama, sekalipun masih ada berbagai kelemahan, dunia mengakui Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar ke-5, dengan masyarakat yang berstruktur majemuk dan mayoritas beragama Islam, tetapi sukses menjalankan transformasi demokrasi. (4) Argumen kedua adalah kehidupan masyarakat dan negara yang relatif stabil [...] sosial dan politik serta ekonomi. Ketiga, sekalipun tertinggal dari kemajuan pembangunan di bawah sistem otoriter, tetapi sistem demokrasi presidensial berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi (Produk Domestik Bruto) sebesar 5—6% per tahun. (5) Keempat, sistem tersebut berhasil memperbaharui struktur masyarakat dengan memfasilitasi pertumbuhan kelas menengah baru sampai melebihi 50% populasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya