30 Sekolah di Sumbawa akan Digabung Jadi 15 untuk Atasi Kesenjangan

Anggota Dewan Pendidikan gelar rapat dengan Dinas Dikbud Sumbawa
Sumber :
  • irwan (Sumbawa-NTB)

VIVA Edukasi – Sebanyak 30 sekolah di Sumabawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan digabung. Saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) bersama Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa sedang melakukan pengkajian dan sosialisasi kepada sejumlah sekolah yang akan digabung.

Universitas Teknologi Bandung Siap Jadi Pusat Inovasi bagi Generasi Muda

"Total ada 30 sekolah yang akan dijadikan 15 sekolah. Sekolah ini tersebar di kecamatan termasuk di kota,” ungkap Kadis Dikbud Kabupaten Sumbawa, Dr. Ikhsan Safitri, saat menggelar pertemuan dengan Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa (DPKS), Selasa (21/3).

Sekolah yang akan dimerger sebut Kadis, di antaranya SDN 01 dan SDN 02 Labuhan Mapin, SDN 3 dan SDN 5 Utan, SDN 02 dan SDN 03 Sumbawa.

Prabowo Heran Anggaran Pendidikan Besar, Tapi Masih Bocor: Hilang di Mana?

"Kemudian SDN 01 Sumbawa dan SDN 4 Sumbawa, SDN 6 Sumbawa dan SDN 9 Sumbawa," kata kadis. 
 

Ilustrasi anak sekolah.

Photo :
  • Pixabay/Public domain pictures
Sri Mulyani Koreksi Anggaran Pendidikan RAPBN 2026, Untuk Guru hingga Dosen Naik Puluhan Triliun

Menurut Doktor Ikhsan, sapaan Kadis Dikbud, merger sekolah secara normatif memiliki legal standing yakni Permendikbud No.36 tahun 2014. "Salah satu pertimbangan merger tersebut adalah kesenjangan (disparitas) baik secara kualitas maupun kuantitas," tegasnya.

Kondisi ini lanjut kadis, tidak boleh dibiarkan, harus ada intervensi, sehingga tidak ada lagi pembahasan mengenai hal itu. Ia memberi contoh SDN 2 Sumbawa dan SDN 3 Sumbawa. Jumlah murid di SDN 2 Sumbawa over kapasitas sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan secara double shift.

Secara kualitas, sekolah tersebut terbilang berprestasi. Sedangkan SDN 3 Sumbawa meski di pusat kota selalu mengalami kekurangan murid. Secara kuantitas maupun prestasi, SDN 3 Sumbawa tidak berkembang dengan baik. 

“Dengan mergernya dua sekolah ini, tidak ada lagi disparitas,” imbuhnya.  

Demikian dengan sekolah lainnya, juga mengalami hal yang sama. Sehingga merger menjadi solusi mengatasi persoalan itu. Mengenai nama sekolah pasca merger, Doktor Ikhsan, menilai nomerik tidak lagi penting, namun diganti dengan nama yang lebih bersejarah. Bisa saja SDN Pekat, SDN Seketeng, atau yang nama yang memiliki nilai sejarah, seperti SDN Sumer Bater, SD Bala Putih dan lainnya. 

Rencana merger sekolah ini mendapat dukungan dari Dewan Pendidikan Sumbawa. Jamhur Husain selaku Ketua Dewan Pendidikan Sumbawa, menilai merger menjadi solusi adanya disparitas sekolah yang satu dengan lainnya. Murid yang sebelumnya berada di sekolah yang dinilai ‘kurang berprestasi’ tidak lagi minder, melainkan merasa setara dengan murid di sekolah yang sebelumya dianggap berprestasi. 

Merger juga menjadi solusi dari keluhan kekurangan murid maupun kelebihan murid setiap penerimaan peserta didik baru (PPDB). “Ini harus didukung karena akan bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di sekolah bersangkutan,” pungkasnya. 

Hadir dari Dewan Pendidikan mendampingi Jamhur Husain, Zainuddin (Sekretaris), bersama beberapa anggota yakni, Suharli, Erma Suryani, Sri Wahyu Hidayati, Jhon Kenedi, Sanapiah, dan Junaida Iriani. (Irwan/tvOne/Sumbawa)

 

Jasa Raharja dan Korlantas Polri menggelar pendidikan keselamatan lalu lintas

Strategi Jasa Raharja Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Libatkan Anak-anak

Sepanjang tahun 2024, tercatat 227.435 kecelakaan lalu lintas terjadi di Indonesia, dengan 56.526 kasus diantaranya melibatkan anak-anak.

img_title
VIVA.co.id
23 Agustus 2025