Ramai Peminat, 422 Peserta Mendaftar Sayembara Desain Batik Haji yang Digelar Kemenag
- MCH 2023
“Perubahan desain batik ini harus memberikan dampak pada geliat ekonomi perajin batik cap yang rata-rata adalah UMKM,” tegasnya.
Tantangan Produksi
Hal senada disampaikan oleh Eny Yaqut Cholil Qoumas. Menurutnya, ada tiga tantangan dalam proses pergantian batik jemaah haji.
Pertama, sayembara harus dapat memberikan efek bagi peningkatan ekonomi bisnis perajin batik UMKM Indonesia.
Jemaah haji Indonesia dari embarkasi JKS tiba di Bandara Madinah
- MCH 2019/Darmawan
“Batik cap yang disayembarakan ini agar bisa diproduksi sebagai batik cap, tidak printing. Kita ingin sekali mengangkat perajin batik cap di manapun berada. Kita berharap batik cap bisa diproduksi secara masal dengan baik,” kata dia.
Kedua, batik haji yang sejak 10 tahun terakhir digunakan adalah batik printing (cetak). "Nah, sekarang kita ingin mengangkat perajin batik dari kalangan UMKM. Nanti yang produksi juga para perajin,” lanjutnya.
Namun pemilihan batik cap ini bukannya tanpa kendala. Menurut Eny, kalau diproduksi dengan cap, batik berpotensi tidak sama persis.
Hal Ini menjadi tantangan dalam proses produksi agar hasilnya nanti bisa relatif sama. Sebab, kalau dalam proses produksi batik cap, komposisi warna yang berbeda saja bisa menghasilkan batik yang berbeda pula.
“Monitoring berkelanjutan diperlukan. Proses produksinya harus dikawal agar hasilnya sama,” tandasnya.
