Mengasah Keterampilan Berpikir Siswa Lewat Sustainable Innovation Fair

Gedung sekolah HighScope
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Dunia terus berubah dengan kecepatan yang tidak terduga, demikian juga dengan tantangan yang muncul di sektor pendidikan, mulai dari pandemi global dan bencana lingkungan hingga pergeseran nilai-nilai, transformasi budaya, dan bahkan ketidakstabilan ekonomi. Generasi saat ini menghadapi tantangan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka diserang dengan aliran informasi yang konstan dan semakin bergantung pada solusi instan. Mereka berisiko mengalami perjalanan belajar yang monoton.

Isi Pesan Ancaman Bom ke 2 Sekolah Internasional di Tangsel: Bayar Uang USD 30 Ribu atau Diledakkan

Mengatasi masalah-masalah ini, Sekolah HighScope Indonesia telah berusaha menyediakan solusi inovatif dan efektif untuk menjawab tantangan-tantangan ini. Sejak didirikan pada tahun 1996, Sekolah HighScope Indonesia telah berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan anak-anak melalui pendekatan belajar yang unik dan praktis.

Kurikulum sekolah ini dirancang untuk memberikan siswa berbagai pengalaman yang mengasah keterampilan mereka dalam pengambilan keputusan. Di Sekolah HighScope Indonesia, siswa belajar matematika, ilmu pengetahuan, dan bahasa melalui proyek-proyek yang membahas fenomena alam dan sosial yang terjadi di dunia.

Teror Bom Guncang 2 Sekolah Internasional di Tangsel, Polisi Buru Pengirim Pesan

Mereka diajarkan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan hasil pembelajaran, yang terdiri dari delapan keterampilan hidup yang termasuk dalam kurikulum untuk setiap mata pelajaran. Keterampilan-keterampilan ini termasuk: Synergistic Collaboration, Creativity & Innovation, Audience-Centered Communication, Expert thinking, Adaptability & Agility, Metalevel Reflection, Ethical Leadership, dan Empathetic Social Skills.

Sustainable Innovation Fair (SIF) merupakan acara tahunan yang dimulai pada tahun 2020. Tujuan utamanya adalah membantu siswa K–12 mengasah keterampilan berpikir ke depan dan pemecahan masalah dengan menggunakan desain berpikir sebagai proses inovasi. Acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang keberlanjutan dengan menyediakan platform bagi siswa untuk berlatih dan meningkatkan keterampilan berpikir ahli, kreativitas, dan inovasi mereka.

Sadis! KKB Bakar Sekolah di Papua, SMP Negeri Kiwirok yang Jadi Sasarannya Lagi

Selama acara tersebut, siswa didorong untuk menjelajahi masalah-masalah ilmu pengetahuan dunia nyata melalui design thinking, seperti magnetisme, dampak lingkungan, dan sistem tata surya. Siswa mengembangkan solusi kreatif dan terus memantau pembelajaran mereka dengan bertanya pertanyaan yang dipikirkan dengan baik seperti 'Mengapa masalah yang saya pilih penting?', 'Bagaimana saya bisa mencari ide lain?', 'Mengapa saya memilih ide ini?' dan 'Apa yang bisa saya lakukan dengan berbeda?'.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya