Mengasah Keterampilan Berpikir Siswa Lewat Sustainable Innovation Fair

Gedung sekolah HighScope
Sumber :
  • Istimewa

Korban Keracunan MBG di Timor Tengah Selatan NTT Bertambah Jadi 331 Siswa

Sustainable Innovation Fair merupakan kesempatan yang menarik bagi siswa untuk memamerkan bakat mereka dan memberikan dampak positif bagi planet ini. Acara ini diakhiri dengan pameran proyek, di mana siswa mempresentasikan ide-ide mereka dalam berbagai format, memupuk kolaborasi dan pembelajaran.

Mereka didorong untuk merancang solusi yang dapat digunakan kembali dan efisien energi serta meminimalkan dampak lingkungan mereka. Melalui acara ini, siswa dapat mengembangkan pemikiran kritis, pemahaman ilmiah, dan inovasi, semua sambil tetap memperhatikan keberlanjutan.

Puluhan Siswa di Kuningan Jabar Diduga Keracunan MBG

Sekolah HighScope Indonesia memecahkan hal baru tahun ini dengan mengintegrasikan otomasi dan robotika ke dalam pelajaran sains untuk siswa kelas 8–9. Proyek terobosan ini kini menjadi bagian dari kurikulum. Tujuannya adalah membantu siswa menerapkan pemahaman mereka tentang listrik dan elektromagnetisme untuk menciptakan solusi otomatis untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa juga menerapkan keterampilan yang mereka pelajari dari mata pelajaran literasi digital untuk membuat pernyataan kondisional kompleks untuk mengkodekan solusi otomatis mereka. Contoh dari solusi otomatis ini termasuk pintu otomatis untuk rumah pensiun, robot pembantu di apotek, otomatisasi air keran, sistem penyiraman tanaman, dan prosedur evakuasi.

Puluhan Pelajar di Tasikmalaya Diduga Keracunan MBG, Daging Bau Picu Sakit Perut

Menurut para ahli, robotika pendidikan berfungsi sebagai alat transformasional untuk pembelajaran berbagai hal; computational thinking, coding, dan engineering. Menurut Amy Eguchi, Ph.D. (Profesor Asosiasi Pendidikan dari Bloomfield College, Amerika Serikat), robotika pendidikan adalah elemen penting dari pembelajaran STEM dalam pendidikan K–12, dan dengan popularitas yang terus meningkat, harus terintegrasi dengan baik sebagai alat pembelajaran teknologi dalam pembelajaran di kelas sehari-hari.

Hasil dari proyek terintegrasi ini luar biasa. Orang tua terkesan dengan kolaborasi kelompok siswa yang sangat baik, ketekunan dalam mengatasi rintangan, dan solusi praktis dan inovatif yang mereka hasilkan. "Saya senang melihat bahwa siswa belajar robotika tidak hanya untuk pengetahuan itu sendiri tetapi juga untuk bagaimana robotika dapat memberikan solusi terhadap masalah," kata Ony Serodja Hafiedz, orang tua dari dua siswa Sekolah HighScope Indonesia, saat menghadiri Sustainable Innovation Fair di Sekolah HighScope Indonesia TB. Simatupang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya