Puluhan Siswa di Kuningan Jabar Diduga Keracunan MBG

Sejumlah siswa menjalani pemeriksaan medis di Puskesmas Luragung Kuningan
Sumber :
  • ANTARA/HO-Pemkab Kuningan

Kuningan, VIVA – Tim medis dari Puskesmas Luragung Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menangani sebanyak 80 siswa SMA Negeri 1 Luragung yang diduga mengalami keracunan usai menyantap hidangan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah tersebut.

Warga Wajib Tahu! Besok Ada 10 Rute Transjakarta Dimodifikasi Saat Perayaan HUT TNI ke-80

Kepala Puskesmas Luragung Nanay Handayani di Kuningan, Jumat, mengatakan laporan awal diterimanya dari pihak sekolah yang menyebutkan banyak siswa mengeluh sakit perut hingga diare.

“Awalnya saya mendapat telepon dari kepala sekolah, bahwa banyak anaknya yang mengeluh sakit perut dan diare. Saya sarankan agar diperiksa ke puskesmas,” katanya.

Wow! TNI HUT ke-80 Doorprizenya Bikin Melongo, Ada 200 Motor Dibagikan

Menurut dia, jumlah siswa yang datang ke puskesmas terus bertambah hingga mencapai 80 orang dengan gejala diare, mual dan muntah. Dari jumlah itu, tujuh siswa harus mendapatkan perawatan intensif dengan infus.

Ia juga menyebutkan, ada lima siswa dirujuk ke rumah sakit karena kondisi tubuhnya lemah, sedangkan yang lain cukup diobservasi hingga kondisinya membaik dan diperbolehkan pulang.

Formas Nilai Program MBG Harus Tetap Berjalan Meski Banyak Tantangan

“Ketika keadaan umumnya sudah baik, itu diizinkan untuk pulang. Tetapi ada lima orang yang dirujuk ke rumah sakit,” ujarnya.

Nanay mengatakan, masih ada 103 siswa yang tidak masuk sekolah pada hari ini, sehingga belum menjalani pemeriksaan medis di puskesmas.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, kata dia, dugaan kuat penyebab keracunan adalah makanan yang dikonsumsi saat pelaksanaan MBG sehari sebelumnya atau pada Kamis 2 Oktober 2025.

“Hidangan menunya ayam kecap, tahu, tempe, acar, dan anggur. Kebanyakan setelah memakan itu, malamnya mereka merasa perutnya tidak enak, pusing, dan lemas,” katanya.

Ia menambahkan, saat ini tinggal empat siswa yang masih menjalani perawatan. Sementara sebagian besar lainnya sudah pulang dengan membawa obat.

Tim Inafis Kepolisian setempat telah mengambil sampel makanan, muntahan, dan feses dari siswa yang terdampak untuk memastikan penyebab keracunan. Hasil pemeriksaan laboratorium diperkirakan keluar dalam sepekan.

“Apakah itu keracunan akibat MBG atau bukan, kita tunggu hasil laboratorium,” ucap dia. (Ant)

TikTok.

Komdigi Cabut Pembekuan Izin TikTok

Komdigi sebelumnya mengumumkan pembekuan sementara TDPSE TikTok karena menilai platform tidak memenuhi kewajiban sebagai penyelenggara sistem elektronik.

img_title
VIVA.co.id
5 Oktober 2025