Muslimat NU Gandeng ESQ Corp untuk Perkuat Profesionalisme Kader

Pendiri ESQ Corp, Ary Ginanjar Agustian bersama Ketua Umum
Sumber :
  • Istimewa

Samarinda, VIVA – Dalam upaya memperkuat peran perempuan dalam pembangunan bangsa melalui pendekatan spiritual dan saintifik, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menggandeng ESQ Leadership Center untuk menggelar program penggalian potensi kader menggunakan metode Talent DNA ESQ berbasis Artificial Intelligence .

KPK Jelaskan Kaitan Abdul Halim, La Nyalla dan Khofifah di Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim

Dalam sambutannya, Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, menekankan pentingnya penguatan kualitas SDM melalui pemetaan potensi diri berbasis Talent DNA. Hal ini disampaikannya dalam capacity building bersama ESQ Leadership Center di Pendopo Odah Etam, Samarinda, Minggu (11/5), sebagai bagian dari rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Muslimat NU.

Kegiatan ini, dihadiri ratusan kader Muslimat NU dari berbagai daerah mengikuti pelatihan Talent DNA yang dikembangkan oleh Founder ESQ Leadership Center, Ary Ginanjar Agustian. Pelatihan ini bertujuan menggali kekuatan alami, kemampuan bawaan, dan karakter unik tiap individu.

NU DKI dan APMAKI Dukung Pemerintah Pakai Produk dalam Negeri untuk Program MBG

Khofifah menyebut pelatihan ini sangat relevan bagi Muslimat NU sebagai organisasi perempuan Islam terbesar yang memiliki jaringan hingga tingkat akar rumput.

“Potensi besar sering kali terpendam karena tidak dikenali atau tidak diberi ruang yang sesuai. Melalui Talent DNA, kita bantu kader mengenali siapa dirinya, apa kekuatannya, dan di mana dia bisa memberi kontribusi terbaik,” ujarnya.

Food Tray Impor Asal China untuk MBG Disebut Mengandung Minyak Babi

Menurut Khofifah, pemetaan potensi ini krusial untuk menjadikan organisasi lebih adaptif, dinamis, dan profesional. Penempatan kader sesuai talenta akan membuat program kerja lebih efektif, efisien, dan berdampak luas. “Kader yang punya bakat mengajar, akan optimal di bidang pendidikan. Begitu pula yang unggul di kesehatan, sosial, advokasi, atau kewirausahaan,” jelasnya.

Ia menilai pendekatan ini sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong individu mengenali dan mengoptimalkan potensi demi kemaslahatan umat. Dengan semangat pengabdian yang tinggi, ia yakin kader Muslimat NU akan mampu memberi pelayanan yang maksimal dan profesional.

Khofifah berharap metode Talent DNA dapat menjadi bagian dari sistem kaderisasi Muslimat NU secara berkelanjutan, mulai dari tingkat pusat hingga ranting. Ia juga menyampaikan rencana pengembangan sistem digital berbasis data potensi kader, untuk mendukung pengelolaan organisasi yang presisi dan berbasis data.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya