Studi: Pijat Bisa Bantu Seseorang Lebih Bahagia, Ini Alasannya!

VIVA – Dalam hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat dan menuntut, kebahagiaan kerap menjadi sesuatu yang terasa jauh dan sulit dicapai. Padahal, sejumlah solusi sederhana sebenarnya bisa membantu meningkatkan perasaan bahagia seseorang secara signifikan, salah satunya adalah pijat.

Pijat yang selama ini diasosiasikan dengan relaksasi dan perawatan tubuh ini ternyata memiliki manfaat lebih jauh, meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa pijat tidak hanya meredakan ketegangan otot, tetapi juga berkontribusi langsung pada keseimbangan hormon dan sistem saraf, yang menjadi kunci utama suasana hati yang stabil dan bahagia.

Selain itu, dalam konteks kehidupan urban di mana stres kronis menjadi momok banyak orang, aktivitas seperti pijat menjadi bentuk perawatan diri (self-care) yang sangat dibutuhkan. Pijat memberikan waktu tenang bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat, menyegarkan diri, dan mengembalikan energi positif.

Salah satu studi paling berpengaruh yang mendukung klaim ini adalah Massage Therapy Effects on Depression: A Meta-analysis yang ditulis oleh Christopher A. Moyer bersama timnya dari University of Wisconsin-Stout pada tahun 2004. Studi ini merupakan meta-analisis terhadap 17 penelitian sebelumnya yang meneliti dampak pijat terhadap gejala depresi. Hasilnya menunjukkan bahwa pijat secara konsisten memberikan efek positif pada penurunan tingkat depresi dan kecemasan, bahkan jika dibandingkan dengan terapi standar lainnya.

Menurut Moyer dan rekan-rekannya, efek terapi pijat tidak hanya datang dari aspek fisik seperti stimulasi otot, tetapi juga dari interaksi interpersonal yang terjadi antara terapis dan klien. Proses ini memicu pelepasan hormon seperti serotonin dan dopamin yang berperan penting dalam menciptakan rasa senang dan rileks.

Selain itu, pijat juga mengurangi kadar kortisol, yaitu hormon stres yang bila dibiarkan tinggi terus-menerus, bisa mengganggu kesehatan mental secara keseluruhan.

Penelitian ini menjadi dasar bagi banyak terapis dan ahli kesehatan untuk merekomendasikan pijat sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam menangani gangguan suasana hati dan mendukung peningkatan kualitas hidup.

Menyadari pentingnya manfaat pijat bagi kesehatan fisik dan mental, Perfect Health Indonesia secara resmi meluncurkan Zensure III, kursi pijat pintar generasi terbaru yang menggabungkan inovasi teknologi mutakhir dan desain mewah, dalam sebuah acara eksklusif The New Atmosphere Home Department di SOGO Plaza Senayan, Lantai 5, Jakarta. 

Zensure III merupakan kursi pijat pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi i-Open Flexible Rail 1660, yaitu sistem rel fleksibel yang memungkinkan kursi bergerak secara presisi dari posisi duduk hingga rebah hampir mendatar. Inovasi ini memberikan sensasi pijat yang lebih menyeluruh dan efektif, mengikuti kontur tubuh secara optimal untuk hasil relaksasi dan terapi yang maksimal.

Selain unggul dalam teknologi mekanis, Zensure III mengadaptasi teknik Chiropractic, metode terapi manipulasi tulang belakang yang sudah banyak digunakan dalam dunia medis modern. Fitur ini dirancang untuk membantu memperbaiki postur tubuh, mengurangi ketegangan otot, serta meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas tubuh secara menyeluruh.

Zensure III dilengkapi dengan berbagai fitur premium untuk memberikan pengalaman pijat terbaik di rumah, antara lain:

• 18 program pijat otomatis
• 5 teknik pijat manual yang dapat disesuaikan
• USB charging port
• Bluetooth speaker untuk mendengarkan musik favorit
• Bracket khusus untuk smartphone dan tablet

“Zensure III adalah solusi ideal bagi mereka yang memiliki tingkat aktivitas tinggi dan membutuhkan pemulihan tubuh yang cepat dan efisien. Produk ini akan membantu masyarakat untuk kembali segar dan siap menjalani hari dengan maksimal,” ujar Dama Mandey, Marketing & Communication Manager Perfect Health, saat ditemui VIVA di Jakarta.

Jangan Asal Main Urut Saat Cedera Usai Olahraga, Ini yang Bisa Terjadi

 Cedera sering dialami bukan hanya oleh atlet namun juga mereka yang gemar berolahraga. Ada hal-hal yang harus diketahui untuk para penggemar olahraga.

VIVA.co.id

14 Maret 2025