Penelitian Kesehatan: Gerak 15 Menit Sehari Jadi Cara Anak Muda Jaga Kesehatan Mental

Gerakan 15 Menit dalam Sehari Bagi Anak Muda (Doc: istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Jakarta, VIVA – Gaya hidup sehat tak selalu harus dimulai dari olahraga berat. Aktivitas ringan seperti menari selama 15 menit setiap hari ternyata cukup untuk memberikan dampak positif pada kesehatan, terutama sistem pernapasan dan keseimbangan mental.

Gelar Politics Reborn, Partai Perindo Dorong Anak Muda Ikut Mengatur Arah Pembangunan

Hal tersebut yang menjadi latar belakang digelarnya POTEK Dance Fest #DanceOnCoughOff, sebuah ajang kompetisi tari yang terbuka bagi masyarakat umum di seluruh Indonesia.

Mengangkat tema “15 Menit 15 Gerakan”, kampanye ini bertujuan mengajak anak muda membentuk kebiasaan hidup aktif dan sehat tanpa tekanan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Kolaborasi Epik: Vietjet Gaet Konser K-STAR SPARK, Jembatani Budaya Lewat Musik dan Pariwisata!

Kegiatan ini juga menjadi respons terhadap data GoodStats tahun 2024 yang menyebut hanya 1 persen anak muda usia 18–30 tahun yang rutin berolahraga setiap hari, sementara sisanya hanya melakukannya seminggu sekali atau bahkan lebih jarang.

Menurut dr. Stellon Salim, MKK, AIFO-K dari Klinik Medika OHC, aktivitas fisik ringan seperti menari memiliki dampak langsung terhadap fungsi pernapasan.

Muda, Kreatif, dan Peduli: Ini 3 Ide Bisnis Anak Muda yang Bikin Haru di YSC 2025

“Penelitian medis menunjukkan bahwa aktivitas fisik ringan hingga sedang seperti dance selama 15 menit setiap hari dapat langsung meningkatkan fungsi sistem pernapasan. Saat saluran pernapasan sehat, penyakit di organ paru-paru tersebut dapat dicegah,” jelas dr. Stellon.

Gerakan 15 Menit dalam Sehari Bagi Anak Muda (Doc: istimewa)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Tak hanya manfaat fisik, kegiatan menari juga terbukti membantu mengurangi stres, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan rasa percaya diri. Lewat pendekatan budaya populer seperti K-Pop dan konten digital, POTEK Dance Fest menjadi ruang edukatif sekaligus ekspresif yang dirancang khusus untuk generasi muda.

Kompetisi ini terbuka bagi masyarakat berusia minimal 15 tahun. Pendaftaran dibuka hingga 24 Juni 2025.

Peserta cukup membuat video tari berdurasi 30 detik dan mengunggahnya di media sosial dengan ketentuan tertentu.

Nantinya, 25 semifinalis akan tampil di lima kota besar dan berkesempatan bertemu langsung dengan mentor profesional, hingga melaju ke Grand Final.

Pemenang utama akan berangkat ke Korea Selatan untuk mengikuti pelatihan eksklusif di studio tari, mengunjungi agensi K-Pop, dan belajar langsung dari DEUKIE dari Kwon Twins, koreografer yang pernah bekerja dengan nama besar seperti BIGBANG dan NewJeans.

Andry Mahyudi, perwakilan penyelenggara, menyatakan kampanye ini merupakan upaya mendorong perubahan gaya hidup secara inklusif.

"Dance bukan aktivitas eksklusif. Cukup pilih lagu favorit, gerakkan tubuh, dan luangkan 15 menit saja setiap hari. Ini bisa jadi awal perubahan gaya hidup, baik untuk pelajar, mahasiswa, hingga pekerja kantoran,” ungkapnya.

POTEK Dance Fest menjadi salah satu contoh pendekatan inovatif dalam menyampaikan pesan kesehatan masyarakat, dengan menggabungkan budaya populer, media sosial, dan aktivitas fisik ringan yang mudah diakses siapa saja.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi.

EBIFF 2025 jadi Panggung Ekspresi Budaya Dunia, Kaltim Gandeng Anak Muda

Sedikitnya sudah lima negara yang terkonfirmasi akan terlibat dalam ajang EBIFF 2025.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2025