UTB dan SWUT Jalin Kolaborasi Strategis, Perkuat Diplomasi Pendidikan Indonesia-China
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta, VIVA – Universitas Teknologi Bandung (UTB) menjadi tuan rumah forum akademik bertajuk “Empowering Youth, Advancing Civilization: China-Indonesia Cooperation in Education”.
Acara ini dihadiri langsung oleh Presiden Shandong Vocational and Technical University of International Studies (SWUT), Prof. Du Lin, dan Wakil Presiden serta sejumlah dosen dari Rizhao, China.
Kedatangan delegasi SWUT disambut hangat oleh Rektor UTB, Dr. Muchammad Naseer. Momen ini menjadi bagian dari komitmen UTB dalam memperkuat kolaborasi pendidikan tinggi lintas negara, khususnya antara Indonesia dan China.
Dalam sambutannya, Dr. Naseer menegaskan urgensi kolaborasi global di era modern.
“Pendidikan tinggi hari ini tidak lagi bisa berjalan sendiri-sendiri. Kolaborasi internasional adalah kebutuhan zaman, dan menjadi bagian dari tanggung jawab institusi untuk menyiapkan generasi muda yang tangguh, kolaboratif, dan berdaya saing global” kata Dr. Naseer, dikutip Sabtu, 5 Juli 2025.
Prof. Du Lin pun menyoroti panjangnya sejarah hubungan bilateral Indonesia-China, dan menilai pendidikan sebagai medium terbaik untuk melanjutkan semangat persahabatan tersebut.
Ia memperkenalkan SWUT sebagai salah satu institusi vokasi unggulan di China dengan lebih dari 23.000 mahasiswa, 1.500 staf pengajar, dan jaringan mitra global di lebih dari 100 institusi.
Lebih dari sekadar seremoni, Prof. Du Lin menyampaikan harapan besar terhadap bentuk kerja sama yang lebih komprehensif. Ia menekankan, kerja sama ini tidak hanya terbatas pada mahasiswa, tetapi juga menyasar kalangan akademisi, termasuk profesor, dekan, dan rektor dari kedua universitas.
“Saya mendorong agar para akademisi dari UTB dan SWUT dapat saling bertukar, saling belajar, dan bersama-sama menciptakan serta mengembangkan program-program baru. Inilah esensi dari kemitraan sejati: tumbuh bersama dan saling menguatkan,” ujar Prof. Du Lin.
Ia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap UTB yang dinilainya memiliki atmosfer akademik kuat dan semangat kemajuan tinggi. Menurutnya, UTB memiliki potensi besar sebagai mitra strategis dalam pengembangan pendidikan vokasional bertaraf internasional.
Puncak acara ditandai dengan penandatanganan Student Exchange Agreement antara UTB dan SWUT, mencakup pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi riset, pengembangan program studi internasional, serta pelatihan dan kegiatan kebudayaan lintas negara. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor UTB dan Presiden SWUT.
“Penandatanganan ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah nyata dalam membangun jembatan keilmuan dan kebudayaan antara Indonesia dan China. UTB berkomitmen untuk membuka lebih banyak ruang kolaborasi lintas negara demi menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang inklusif dan berdaya saing global. Kami percaya, kolaborasi dengan SWUT akan memperkaya pengalaman akademik mahasiswa dan dosen kami, sekaligus menjadi katalisator bagi inovasi bersama di masa depan,” ujar Dr. Muchammad Naseer.
Kegiatan ini bukan hanya penanda hubungan antarinstitusi, tetapi juga simbol awal dari perjalanan kolaboratif antarbangsa dan antarbudaya menuju masa depan pendidikan yang lebih terbuka, inovatif, dan berkelanjutan.