Sekolah di Pulau Terpencil Rote Ndao Raih Penghargaan Utama di Kompetisi AIA Healthiest Schools 2025
- Istimewa
Vietnam, VIVA – Dalam upaya membekali dan mendorong gaya hidup sehat di kalangan murid berusia 5 hingga 16 tahun, AIA Grup, kembali mengadakan program AIA Healthiest Schools (AHS). Dalam kegiatan ini, perusahaan mengumumkan para pemenang AIA Healthiest Schools Competition tahun ketiga.
Kompetisi ini menjadi inti dari program ini, yang bertujuan mendorong sekolah-sekolah untuk mengembangkan ide-ide inovatif dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat. Mulai dari peningkatan gizi seimbang, aktivitas fisik, dan kesehatan mental, hingga penerapan prinsip keberlanjutan.
Kompetisi tahun ajaran 2024/2025 mencatat jumlah partisipasi terbanyak sejak pertama kali program ini diadakan. Ini memperlihatkan kreativitas luar biasa dari para siswa dan guru dalam mendorong perubahan perilaku yang berkelanjutan.
Sebagai informasi, program AIA Healthiest Schools telah berkembang ke delapan negara di Asia Pasifik sejak pertama kali diperkenalkan. Ini membawa dampak positif bagi ribuan siswa dan tenaga pengajar.
Ilustrasi Transformasi Pendidikan
- vstory
"Kompetisi AIA Healthiest Schools bukan hanya tentang penghargaan, tapi juga tentang memicu gerakan positif yang melampaui batas ruang kelas. Inisiatif ini adalah wujud nyata dari tujuan kami yaitu membantu masyarakat untuk hidup Lebih Sehat, Lebih Lama, Lebih Baik," ujar Group Chief Marketing Officer AIA, Stuart A. Spencer, dalam keterangan tertulis dikutip pada Senin, 7 Juli 2025.
Spencer mengumumkan UPTD SD Negeri Papela dari Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, sebagai pemenang regional pada ajang AIA Healthiest Schools Competition tahun ajaran 2024/2025. Ia juga menngucapkan selamat kepada semua pemenang kategori lainnya.
Sekolah di Pulau Rote ini mengusung proyek “Ecolitera: The Trash Story” yang menggabungkan daur ulang limbah rumah tangga dan peningkatan literasi. Botol plastik, ban bekas, hingga sampah organik digunakan untuk membuat furnitur kelas, papan literasi, dan kebun sekolah. Proyek ini mampu meningkatkan skor literasi siswa hingga 70 persen sekaligus menanamkan kesadaran lingkungan.
"Kesuksesan program ini adalah bukti nyata dari dedikasi luar biasa para guru, sekolah, orang tua, dan dukungan dari Kementerian Pendidikan di seluruh kawasan. Bersama-sama, kita sedang membentuk masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang," lanjut Spancer.
Selain UPTD SD Negeri Papela, SMP Negeri 43 Bandung juga meraih penghargaan dalam kategori Mental Wellbeing Award. Sekolah ini mengembangkan aplikasi pelaporan bullying secara anonim dan menyediakan akses ke sumber daya emosional.
Ilustrasi Penghargaan
- Freepik
"Kami sangat bangga melihat dua sekolah dari Indonesia berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam AIA Healthiest Schools," tutur Chief Marketing Officer AIA Indonesia, Kathryn Parapak.
Kathryn Parapak menambahkan kemenangan ini bukan hanya bagi sekolah-sekolah tersebut, tetapi juga menjadi suatu langkah dalam upaya mewujudkan Generasi Emas Indonesia. Ia menegaskan, prestasi ini adalah wujud komitmen insan pendidikan Indonesia terhadap kemajuan kualitas pendidikan serta gaya hidup sehat, yang terbukti bisa membawa dampak nyata dan berprestasi di tingkat internasional.
Para pemenang menerima penghargaan dalam acara seremonial regional yang meriah di Da Nang, Vietnam. Dengan total hadiah senilai US$100.000 untuk mendukung inisiatif keberlanjutan dan kesehatan yang terus berjalan di sekolah masing-masing.
Perusahaan bertekad program AIA Healthiest Schools pada tahun 2025/2026 akan menjangkau lebih banyak negara. Mulai dari Australia, Kamboja, Hong Kong, Indonesia, Tiongkok Daratan, Malaysia, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.
Berikut pemenang lain dalam kategori lainnya.
Health & Sustainability Award - Tessaban 1 Kittikachorn School, Thailand
Sekolah ini mengubah tantangan polusi udara menjadi solusi inovatif, dengan cara menciptakan produk ramah lingkungan dari daun-daun gugur. Hasilnya, kualitas nutrisi dan kebugaran siswa meningkat, serta terjadi penurunan tingkat polusi di lingkungan sekitar.
Mental Wellbeing Award - SMP Negeri 43 Bandung, Indonesia
Siswa-siswi mengembangkan aplikasi mobile untuk pelaporan bullying secara anonim dan menyediakan akses terhadap sumber daya dukungan emosional. Upaya ini berhasil menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, inklusif, dan mendukung kepercayaan diri siswa.
Active Lifestyles Award - Jaffna Hindu College, Sri Lanka
Melalui sistem peminjaman sepeda yang terjangkau, sekolah ini mendorong gaya hidup aktif bagi seluruh siswa dan komunitas sekitar.
Healthy Eating Award - Happy Hollow National High School, Filipina
Dengan mengintegrasikan pertanian organik, edukasi gizi, dan pelatihan keterampilan hidup, siswa diajak untuk menanam sendiri makanan mereka, memperbaiki pola makan, serta mengasah keterampilan praktis untuk masa depan.